Didukung Sejumlah Sentimen Ini Indeks Saham di Asia Dibuka Beragam Cenderung Naik
EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (30/3) dibuka variatif (mixed) dengan kecenderungan naik setelah indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup menguat.
Semalam indeks saham DJIA dan S&P 500 mencatatkan kenaikan selama 4 hari beruntun. NASDAQ naik 1.84% sehingga sekarang berada kurang dari 10% lebih rendah dari titik tertingginya.
Indeks CBOE Volatility Index (VIX) yang digunakan untuk mengukur rasa takut investor, turun ke bawah level 19 untuk pertama kali dalam lebih dari 2 bulan.
Menurut analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, perkembangan positif ini karena investor menyambut baik sinyal kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukrania.
Kemarin Rusia berjanji akan mengurangi aktifitas militer di sekitar ibukota Kyiv dan bagian utara Ukrania. Pihak Ukrania mengusulkan mengadopsi status Netral dengan imbalan jaminan keamanan. Maksudnya, Ukrania tidak akan bergabung dengan aliansi militer manapun (termasuk NATO) dan tidak akan mengizinkan wilayah teritorinya menjadi pangkalan militer asing.
Pemerintah AS memperingatkan bahwa langkah terkini yang diambil militer Rusia adalah hanya menggeser posisi pasukan Rusia dalam wilayah Ukrania, bukan menarik pasukan keluar dari Ukrania.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun sekitar 8 bps menjadi 2.39%. Sementara yield surat utang Pemerintah AS bertenor 2 tahun berada di 2.37% karena investor lebih memilih membeli surat utang Pemerintah AS bertenor panjang dari pada surat utang Pemerintah AS bertenor pendek.
"Hal ini terjadi jika investor merasa khawatir mengenai kesehatan ekonomi di masa depan," jelas Dustin. Akibatnya, selisih imbal hasil (yield spread) antara surat utang Pemerintah AS bertenor 10 tahun dan 2 tahun menipis menjadi di bawah 0.05% untuk pertama kali sejak 2019.
Rilis data ekonomi AS semalam juga memberikan gambaran yang beragam (mixed) tentang ekonomi AS. Data Conference Board Consumer Confidence Index untuk bulan Maret naik 1.4% (-6.7% Y/Y) ke level 107.2 setelah anjlok 4.9% di bulan Februari ke level 105.7.
Sementara itu, data Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) memperlihatkan bahwa jumlah lowongan kerja di AS cukup stabil di bulan Februari, hanya turun tipis 0.2% dibanding jumlah pada bulan Januari dengan jumlah lowomgan kerja masih lebih besar dari jumlah penerimaan pegawai baru.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang penurunan dari hari sebelumnya di dorong oleh harapan atas kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukrania di Istanbul. Salah satu juru runding dari Rusia mengatakan pembicaraan damai dengan Ukrania kali ini berjalan dengan konstruktif.
Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG cenderung bullish di rentang 6.985-7.055. Adapun saham yang diunggulkan adalah sebagai berikut.
AKPI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 965
Target Price 1 : 1035
Target Price 2 : 1075
Stop Loss : 895
SCMA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 282
Target Price 1 : 300
Target Price 2 : 310
Stop Loss : 264
TGRA
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 77
Target Price 1 : 85
Target Price 2 : 89
Stop Loss : 69.(fj)
Related News
IPOL Ekspansi Bisnis Manufaktur Film Premium di Pasar Tiongkok
IHSG Ditutup Melonjak 1,65 Persen, Cek 3 Saham Top Gainers LQ45
Pedagang Ritel MR.DIY Gelar Book Building Rp1.650-1.870 per lembar
Hati-hati! 5 Saham Dalam Pengawasan BEI
Tiga Saham Ini Masuk Papan FCA, Telisik Penyebabnya
IHSG Naik 1,50 Persen di Sesi I, Dua Saham Bank BUMN Top Gainers LQ45