Digempur Influencer hingga Migrasi ke TV Digital Bikin Pendapatan Iklan SCMA Menurun

Pada kesempatan yang sama, Direktur SCMA Rusmiyati Djajaseputra menambahkan, penyebab penurunan kinerja SCMA pada kuartal I-2023 utamanya akibat peningkatan beban program dan siaran.n
Pasalnya, pada kuartal tersebut perseroan berupaya memperkuat layanan dan konten Vidio melalui konten berkualitas tinggi seperti sport premium dan English Premier League (EPL) untuk meningkatkan jumlah penggunaan berbayar di platform Vidio.
Sedangkan di Free-to-Air juga terjadi pembengkakan biaya program dan siaran dengan meningkatkan jumlah episode FTV dan sinetron untuk mempertahankan posisi kepemimpinan perseroan di industri televisi Indonesia.
Berdasarkan laporan konsolidasian perseroan pada kuartal I-2023, SCMA mencatatkan pendapatan bersih sekitar Rp 1,52 triliun, turun 0,4% dibandingkan priode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 1,53 triliun.
Sementara laba kotor konsolidasian mencapai Rp 560 miliar, turun 22,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I-2023, laba usaha juga turun 82% dan laba periode berjalan mencapai Rp 9,7 miliar, ambles 96,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Adapun total penghasilan komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepad entitas induk sampai tiga bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp 63 miliar, turun 77,9% dibandingkan periode sama tahun 2022. Sedangkan, laba per saham dasar pada angka penuh Rp 1,05 per saham turun 76,7% yoy.
Related News

BNI Sabet Inovasi Keuangan Berkelanjutan di IDX Channel Awards 2025

TUGU Dilirik, Target Harga Dekati Rp2.000

Jelang EGM Hilong, CBRE ditutup ARA!

Direktur TPIA Kembali Cicil Beli Saham Harga Atas, Ini Tujuannya

Rudy Johansen Mundur dari Kursi Komisaris BTPR , Kenapa?

Petrosea (PTRO) Ungkap Aksi Baru