Dirikan Anak Usaha, Modal Dasar Duta Intidaya (DAYA) Rp10 Miliar
PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA) mendirikan anak usaha baru pada tanggal 14 Maret 2025. DAYA mendirikan PT Cahaya Nusa Niaga (CNN)
EmitenNews.com - PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA) mendirikan anak usaha baru pada tanggal 14 Maret 2025. DAYA mendirikan PT Cahaya Nusa Niaga (CNN) dengan modal dasar Rp10 miliar terbagi atas 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.
Dalam keterangan tertulisnya Jumat (14/3/2025), Direktur dan Corporate Secretary DAYA Erwanto Siregar menuturkan bahwa DAYA mendirikan PT Cahaya Nusa Niaga (CNN) dengan Modal Dasar sebesar Rp10 miliar terbagi atas 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.
Modal Disetor sebesar Rp2,5 miliar terbagi atas 25.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.
Pendirian CNN ini berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas No 70 tanggal 18 Februari 2025 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0061088.AH.01.11 tanggal 14 Maret 2025.
Informasi yang ada menyebutkan, PT Cahaya Nusa Niaga nantinya akan menunjang kegiatan usaha utama Perseroan dengan menjalankan kegiatan impor, perdagangan besar dan distribusi produk-produk Perseroan dan menjadi pemilik sah atas registrasi produk-produk yang diimpor.
"Pendirian CNN ini tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha DAYA," kata Erwanto Siregar.
Catan yang ada menunjukkan, PT Cahaya Nusa Niaga adalah perusahaan yang bergerak di bidang impor, perdagangan besar, dan distribusi produk. Perusahaan ini menunjang kegiatan usaha utama Perseroan.
Pendirian PT Cahaya Nusa Niaga untuk menjalankan kegiatan impor, perdagangan besar, dan distribusi produk-produk Perseroan, selain menjadi pemilik sah atas registrasi produk-produk yang diimpor. ***
Related News
Bea Keluar Batu Bara Mulai 1 Januari 2026, Bahlil Ungkap Pasal 33 UUD
Harga Emas Antam Naik Lagi Rp13.000 per Gram
G20 Kembali Fokus ke Isu Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Global
Ekspor Produk Hewan Bali Capai Rp4 Triliun, BBKHIT Catat Komoditasnya
Perjanjian Resiprokal RI-AS Akan Diteken Prabowo-Trump Akhir Januari
Wamenkeu Sebut Indonesia Hadapi Empat Tantangan Demografi





