EmitenNews.com – PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, dengan tiga pilar bisnis utama, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress-Anteraja), optimis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja yang signifikan di tahun 2022. ASSA menargetkan pendapatan dan laba bersih di tahun 2022 dapat tumbuh double digit di atas 30%.


Prodjo Sunarjanto selaku Presiden Direktur ASSA mengungkapkan, “Kami optimis kinerja ASSA di tahun 2022 ini masih bergerak naik, yang didorong oleh pertumbuhan kinerja dari lini bisnis last mile delivery Anteraja yang sangat eksponensial. Di mana pada tahun ini, Anteraja masih akan menjadi kontributor terbesar ASSA dengan target kontribusi diatas 50%.”


Seiring dengan semakin meningkatnya transaksi melalui marketplace, serta  penerapan pembatasan mobilitas  masyarakat oleh Pemerintah, telah memacu perkembangan dari industri  logistik ekspress termasuk Anteraja.


Hingga akhir Desember 2021, Anteraja mencatatkan volume pengiriman mencapai 1 juta paket per hari, dan ditargetkan pengiriman Anteraja dapat mencapai 1,5 juta paket per hari di akhir tahun 2022.


Lebih lanjut Prodjo menjelaskan, pada Januari 2022 ASSA telah berhasil menjadikan salah satu anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari (ALSC), menjadi perusahaan terbuka dengan total modal ditempatkan sebesar 20%.


Adapun, ASLC akan fokus dalam menjalankan bisnis dibidang lelang, serta jual beli mobil secara online-to-offline (O2O) melalui merek dagang JBA Indonesia dan Caroline.id. Caroline merupakan online to-offline (O2O) used car dealers untuk melayani proses jual beli kendaraan bekas. 


Perseroan melihat peluang pasar mobil bekas di Indonesia masih sangat besar, serta prospek pertumbuhan bisnis yang baik, menjadi momentum yang tepat bagi Perseroan dalam melakukan IPO di tahun ini. Dalam IPO tersebut, ASLC memperoleh dana sekitar Rp652,6 miliar yang akan digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan pengembangan 


usaha baru dibidang jual beli kendaraan bekas, serta pelunasan pinjaman ke ASSA. Diharapkan melalui proses IPO tersebut, ASLC dapat semakin memberikan kontribusi yang positif terhadap ASSA ke depan.


Sementara itu, ASSA berhasil melewati tahun 2021 dengan baik meskipun pandemi Covid-19 masih belum berakhir. ASSA terus menciptakan inovasi baru untuk beradaptasi dengan situasi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi yang tidak kunjung reda. 


“Hingga akhir 2021, kami memperkirakan pendapatan ASSA bertumbuh sekitar 50%. Dimana pada tahun 2021, Anteraja telah berhasil memberikan kontribusi keuntungan bagi ASSA, dengan pertumbuhan mencapai hingga tiga digit yaitu sekitar 150%,” tutup Prodjo.