EmitenNews.com - Pelantikan Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan mencatatkan sejarah tersendiri. Setelah 37 tahun berlalu, kini Bea dan Cukai kembali dipimpin seorang berlatar belakang militer. Djaka adalah jenderal TNI AD berbintang tiga, salah satu dari 22 pejabat eselon 1 kemenkeu, yang dilantik Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jumat (23/5/2025). 

Media Keuangan mencatat, sejak instansi Bea Cukai lahir di Indonesia pada 1946, setidaknya ini yang ketiga lembaga itu dipimpin oleh militer.

Pimpinan pertama Bea dan Cukai Indonesia adalah Mr. Raden Abdoerachim Kartadjoemena. Dia ditunjuk sebagai pimpinan BC oleh Menteri Muda Keuangan Sjafroeddin Prawiranegara.

Kartadjoemena yang saat itu masih berusia 31 tahun ditunjuk sebagai kepala Pejabatan Bea dan Cukai, pada 1 Oktober 1946. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari kelahiran Bea dan Cukai Republik Indonesia.

Meski salah satu tugas Bea dan Cukai adalah Pengawasan Lalu Lintas Barang, hanya dua kali (kini jadi tiga) pimpinan mereka dipangku anggota militer.

Data yang ada menunjukkan, militer pertama yang memangku pimpinan Bea dan Cukai adalah wahono pada 1981-1983 atau 42 tahun lalu.

Sejarah mencatat, Wahono pernah menjabat sejumlah posisi strategis di TNI dulu ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Di antaranya adalah menjadi Panglima Kodam Brawijaya (Jawa Timur) dan Panglima Kostrad 1969 hingga 1970.

Wahono tidak aktif lagi sebagai anggota ABRI atau telah menjadi purnawirawan sejak 1978. Artinya, dia menjabat menjadi dirjen Bea Cukai setelah tidak aktif di TNI.

Militer kedua yang memimpin Bea dan Cukai adalah Brigjen Drs. Hardjono (1986-1988) atau 37 tahun lalu.

Hardjono dilantik untuk menegakkan pengawasan dan beragam penyelewengan yang sebelumnya rawan dengan instansi tersebut.

Lalu, Djaka  Budi Utama yang dilantik sebagai Dirjen Bea dan Cukai hari ini, bagian dari angkatan bersenjata dengan kecabangan Infanteri (Kopassus). Pria kelahiran Jakarta, 9 November 1967 di Jakarta itu, lulusan SMA Negeri 39 Jakarta pada 1986 dan Akademi Militer pada 1990.

Dalam kariernya, Djaka pernah mengisi pos-pos strategis di pemerintahan. Di antaranya, Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam pada tahun 2021 hingga 2023. Lalu, jadi Staf Khusus Panglima TNI pada 2023.

Djaka kemudian menjadi Irjen Kementerian Pertahanan pada 2024. Setelah itu, Djaka menjadi Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN).

Usai menghadiri pelantikan pejabat eselon I Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat,    kepada pers, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai yang baru dilantik, Djaka Budhi Utama bukan anggota TNI aktif. Djoko sudah berstatus purnawirawan, atau pensiunan jenderal TNI AD berbintang tiga. 

"Sudah purnawirawan, jadi enggak ada masalah menjabat Dirjen Bea dan Cukai," ujar mantan ketua umum Partai Golkar tersebut. ***