EmitenNews.com - PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) melaporkan hasil kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh anak-anak perusahaannya untuk periode Juli hingga September 2024. Eksplorasi ini difokuskan pada tambang nikel di beberapa lokasi di Sulawesi.

Corporate Secretary DKFT, Yohanes Supriady, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (16/10), menyebutkan bahwa eksplorasi dilakukan oleh PT Itamatra Nusanta (IMN) dan PT Mulia Pacific Resources (MPR) di Desa Gandaganda, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Eksplorasi ini menelan biaya sebesar Rp2,21 miliar.

Eksplorasi dilakukan dengan metode Core drilling HQ, menggunakan program spasi 25 meter x 25 meter yang menghasilkan 361 titik bor dengan total kedalaman 8.003 meter di lokasi tambang MPR dan IMN.

Selain itu, PT Bumi Konawe Abadi (BKA) juga melakukan kegiatan eksplorasi di Desa Motui, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Dengan metode yang sama, eksplorasi di BKA menggunakan program spasi 50 meter x 50 meter, yang menghabiskan biaya Rp709,7 juta, sehingga total biaya eksplorasi mencapai Rp2,92 miliar. 

Eksplorasi di BKA menghasilkan 22 titik bor di Blok III dengan total kedalaman 819 meter, dan akan dilanjutkan di Blok III tambang BKA.

Yohanes menambahkan, eksplorasi berikutnya yang akan dilakukan oleh IMN dan MPR akan melanjutkan pengeboran di Blok Pit MPR pada blok 300, serta IMN di blok A, B, D, E, dan F.