EmitenNews.com—Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), menandatangani MOU terkait kerja sama Sosialisasi dan Edukasi tentang pentingnya Pasar Modal bagi pelaku UMKM. Apalagi saat ini, pemerintah terus menjaga agar momentum pemulihan ekonomi Indonesia tetap terjaga.

 

HIPKA- BEI bahkan aktif mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk mendapat akses modal, dengan melakukan penawaran umum perdana saham, atau Initial Public Offering (IPO), di tengah antusiasme masuk pasar bursa di 2023.

 

Antusiasme itu terlihat lewat catatan BEI, yang hingga Februari 2023 terdapat lebih dari 30 pipeline perusahaan, menuju proses IPO.

 

Sebagai catatan, IPO Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara pada 2022 lalu, dengan total 59 perusahaan, yang berhasil melantai di bursa.

 

IPO bisa menjadi alternatif pendanaan yang sehat, bagi kelompok perusahaan rintisan atau UMKM.

 

Memahami fenomena ini, HIPKA berupaya membantu anggotanya sebagai pelaku UMKM, agar akselerasi usahanya lebih berkembang. Salah satunya, dengan menyediakan infrastruktur menuju IPO.

 

Bendahara Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Mohammad Rafil Perdana, bersama Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Dan Keuangan BPP HIPKA, Yana Aditya mengatakan, event HIPKA menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan BEI, bertujuan mendukung pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, edukasi, serta pendampingan mengenai go public, sekaligus penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya, untuk perusahaan UMKM.

 

"HIPKA mencoba untuk mengambil peran penting dengan memberikan mentoring terhadap perusahaan, UMKM, melalui beberapa tahapan, salah satunya adalah melalui sekolah pasar modal, yang bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM dengan menata manajemen tata kelola bisnisnya," ujar Mohammad Rafil Perdana

 

Pada 15 Maret lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi tersebut, diperlukan adanya penguatan pada sektor UMKM.