Dukung Citayam Fashion Week, Muhammadiyah Ingatkan Soal Ketertiban dan LGBT
EmitenNews.com - Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) kini makin ramai dibicarakan dan viral di media sosial mengundang PP Muhammadiyah untuk ikut bicara. Organisasi dakwah terbesar di Indonesia ini mendukung fenomena tersebut, tapi di sisi lain mengingatkan dan meminta pemerintah mewaspadai dampak negatif yang timbul di masyarakat.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, mengatakan fenomena Citayam Fashion Week ini sebenarnya patut diapresiasi. Namun pemerintah perlu aktif untuk memantau para khalayak yang tampil di sana agar tidak menampilkan hal-hal negatif seperti perilaku LGBT dan pergaulan bebas.
“Di setiap event tentu ada sisi baik dan buruknya, termasuk di even fashion weeks di Sudirman. Di satu sisi adalah wahana kreasi anak muda untuk berekspresi di wahana umum yang sekarang makin sulit didapat oleh anak-anak muda kebanyakan. Makanya, di sinilah peranan pemerintah dan aparat terkait untuk meminimalkan sisi buruknya kegiatan tersebut,” kata Dadang.
Hal senada disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti secara terpisah. Mu'ti mengatakan bahwa pemerintah perlu memantau fenomena ini agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas, atau bahkan mendobrak nilai kesantunan.
“Sesuai Undang-Undang Dasar, masyarakat memiliki hak dan kebebasan berekspresi. Akan tetapi hak dan kebebasan itu hendaknya dilakukan dengan tetap menghormati nilai-nilai agama dan budaya bangsa yang mulia,” tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya bakal menindak remaja pria yang menggunakan pakaian perempuan di Citayam Fashion Week.
“Kita akan lakukan penjangkauan terhadap remaja pria yang menggunakan pakaian wanita di kawasan Dukuh Atas,” ujarnya.
Selain itu, Ahmad Riza Patria juga mengusulkan tujuh opsi lokasi alternatif untuk pelaksanaan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, agar tidak mengganggu lalu lintas dan fasilitas publik.
“Fashion show bukan tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian masalah tempatnya. Kami juga sama-sama berunding,” kata Riza.(fj)
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan