EmitenNews.com - PT Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) penyelia manajer investasi ini resmi meluncurkan instrumen investasi terbarunya, Eastspring Syariah Mixed Asset Fund, yang dirancang sebagai alternatif kemudahan bagi investor yang mencari portofolio campuran sesuai prinsip syariah.

Produk ini merupakan Reksa Dana campuran berdenominasi rupiah yang menawarkan alokasi investasi pada sukuk, saham syariah, pasar uang syariah, serta Reksa Dana Syariah Luar Negeri.

Dalam penjualannya, Eastspring Indonesia menggandeng PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) sebagai mitra distribusi digital utama. Bareksa menjadi salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang pertama kali menawarkan produk ini dengan harga nilai aktiva bersih (NAB) perdana Rp1.000 per unit.

Presiden Direktur Eastspring Indonesia, Sulystari pada Rabu (20/8) menekankan keunggulan produk terbaru ini yang menempatkan dominasi pada instrumen sukuk.

“Reksa Dana Eastspring Syariah Mixed Asset Fund ini memiliki keunggulan pada dominasi penempatan di sukuk korporasi, sehingga cocok bagi investor yang ingin mendapatkan kinerja yang lebih stabil. Namun demikian, dengan kombinasi kelas aset lainnya seperti saham syariah dan pasar uang syariah, diharapkan dapat memberikan nilai tambah,” ujarnya.

Sementara itu, Co-Founder sekaligus CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, menilai produk ini menawarkan stabilitas sekaligus strategi investasi aktif. 

“Reksa Dana Eastspring Syariah Mixed Asset Fund memiliki stabilitas karena risiko gagal bayar obligasi rendah. Berbeda dengan kebanyakan Reksa Dana campuran yang beredar di pasar, Eastspring Syariah Mixed Asset menerapkan strategi aktif timing di saham syariah, sukuk negara syariah dan juga berinvestasi Reksa Dana Syariah Luar Negeri,” katanya.

Peluncuran ini hadir di tengah tren meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi syariah.

Berdasarkan data per Juli 2025, jumlah Unit Penyertaan Reksa Dana Syariah mencapai 43,69 miliar unit, melonjak 24,96% dalam setahun terakhir dan naik 22,26% sejak awal tahun. 

Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding industri Reksa Dana nasional yang hanya 7,21% di periode yang sama. Meski demikian, dana kelolaan Reksa Dana syariah baru mencapai Rp60,78 triliun atau sekitar 11,6% dari total dana kelolaan industri Reksa Dana nasional senilai Rp535,44 triliun.