EmitenNews.com - J Trust Co., Ltd memborong saham Bank JTrust (BCIC) senilai Rp600 miliar. Sebagai pengendali, J Trust Co., membopong 1.818.181.819 alias 1,81 miliar lembar. Transaksi dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham.


Transaksi dilakukan pada 30 November 2021. ”Tujuan transaksi untuk pelaksanaan penambahan modal dengan memberi hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue melalui penawaran umum terbatas 2021 BCIC,” tutur Pey Fang Ong, Corporate Secretary Bank JTrust Indonesia, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/12).


Menyusul transaksi itu, J Trust Co., Ltd kini mengempit saham Bank JTrust 10,49 miliar lembar atau 74,24 persen. Secara persentase saham berkurang 12,45 persen dari sebelumnya 86,69 persen. Namun, secara Jumlah saham bertambah dari sebelumnya hanya 8,67 miliar lembar. ”Pertambahan Jumlah saham hasil dari konversi rights issue,” imbuh Pey Fang.


Saat bersamaan, J Trust Asia Pte. Ltd juga memborong saham Bank JTrust senilai Rp747,12 miliar. J Trust Asia membeli 2.264.014.394 atau 2,26 miliar lembar. Transaksi dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp330 per lembar.


Transaksi berskema penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue melalui penawaran umum terbatas 2021 BCIC. Dengan aksi itu, kini J Trust Asia menguasai saham Bank JTrust sebanyak 2,73 miliar lembar atau 19,32 persen.


Mengalami pertambahan 14,65 persen dari sebelumnya 467.700.928 atau 467,7 juta lembar atau setara dengan 14,65 persen. Pertambahan modal itu, dilakukan dengan mengonversi hak memesan efek terlebih dahulu. 


Sekadar informasi, Bank JTrust Indonesia membanderol harga pelaksanaan penambahan modal baru atau rights issue Rp330 per saham. Menyusul skema harga itu, perseroan bakal meraup dana rights issue sekitar Rp1,5 triliun. 


Pada aksi itu, perseroan menerbitkan maksimal 4,54 miliar saham seri C bernominal Rp100 per saham. Itu berarti 45,40 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Pemegang saham berhak menyerap yaitu dengan nama tercatat pada 24 November 2021 pukul 16.00 WIB. 


Setiap pemilik 500 saham lawas akan memperoleh 227 HMETD. Setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham pada harga pelaksanaan Rp330 per lembar. Setiap HMETD berbentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal terakhir periode pelaksanaan HMETD yakni tanggal 2 Desember 2021 tidak berlaku lagi. 


Pemegang saham utama perseroan yaitu, J Trust Co., Ltd., Jepang, dan kelompok usahanya yakni J Trust Asia Pte. Ltd., Singapura, dan PT J Trust Investments Indonesia bersama-sama telah menyatakan akan melaksanakan HMETD dengan kompensasi komponen ekuitas lain, dan konversi hak tagih dari pinjaman subordinasi seluruhnya bersama-sama senilai Rp1,36 triliun. 


Sehubungan dengan itu, J Trust Co., Ltd., Jepang akan melaksanakan HMETD menjadi haknya dengan melakukan kompensasi, dan konversi pinjaman subordinasi senilai Rp600 miliar, dengan sebagian sisa HMETD menjadi haknya akan diserahkan kepada J Trust Asia Pte. Ltd. Singapura yang akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dan yang akan diterima dari J Trust Co., Ltd., Jepang dengan mengompensasi, dan mengonversi hak tagih dari pinjaman subordinasi sampai dengan seluruhnya senilai Rp747,12 miliar. 


Sedang PT J Trust Investments Indonesia akan melaksanakan seluruh HMETD, menjadi haknya dengan mengompensasi pinjaman subordinasi yang dicatat sebagai uang muka setoran modal. Kalau saham tidak seluruhnya diambil pemegang HMETD, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lain yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proporsional berdasar hak yang telah dilaksanakan. 


Kalau setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih ada sisa saham, tidak akan diterbitkan dari portepel. Dalam kondisi itu, para pemegang saham tidak melaksanakan HMETD menjadi haknya akan mengalami dilusi maksimum 29,19 persen setelah periode pelaksanaan rights issue. (*)