Ekspansi hingga Ke Afrika Timur, Sido Muncul (SIDO) Patok Penjualan Naik 15 Persen
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat menyatakan optimistis kenaikan tersebut akan diraih sejalan dengan konsistensi perseroan dalam menjalankan strategi, pengoptimalan penjualan produk, dan jalur distribusi yang ada saat ini. Selain itu, SIDO juga menyatakan tengah menyiapkan produk baru dengan tujuan untuk menambah kontribusi penjualan.
"Kami juga terus memaksimalkan potensi penjualan dari hasil produk anak perusahaan. Saat ini kami sedang mengerjakan beberapa proyek pengembangan bahan baku aplikasi dengan beberapa perusahaan farmasi untuk produk personal care," jelasnya.
Ia menambahkan, dari segi kinerja perseroan peningkatan efisiensi khususnya di pabrik terus perseroan lakukan. David juga menegaskan, peningkatan target penjualan juga ditandai dengan positifnya laporan keuangan perseroan pada semester II-2022 yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "Saat ini kami sedang melakukan closing , jadi belum bisa diketahui angka pastinya," ujarnya.
Soal ekspansi, David menyebutkan, saat ini kapasitas mesin atau peralatan produksi perseroan masih belum digunakan secara penuh, sehingga untuk peningkatan kapasitas produksi existing products dan new products akan dioptimalkan menggunakan fasilitas utama yang sudah ada. "Paling hanya membutuhkan penambahan peralatan, modifikasi yang sudah dianggarkan," kata dia.
Adapun capex yang dipersiapkan oleh perseroan sebesar Rp 197 miliar akan digunakan SIDO untuk penambahan beberapa peralatan produksi dan menyelesaikan proyek green house .
Sebelumnya SIDO memang telah membidik pangsa pasar Ghana, Kamerun, Kenya, Vietnam, dan Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor produk-produk herbal dan suplemen. Upaya ini diyakini dapat memacu kinerja perseroan yang terkoreksi secara tahunan (yoy) pada semester I-2022.
"Untuk mendukung kinerja Sido Muncul di sisa akhir tahun ini, kami akan mempercepat eksekusi strategi inisiatif ekspor, salah satunya mempercepat registrasi produk dan peluncurannya. Kami akan meluncurkan produk Tolak Angin di Malaysia serta produk minuman STMJ di Nigeria tahun ini," ujar Investor Relation Sido Muncul Billy Utama.
Untuk diketahui, pada periode enam bulan di 2022, penjualan perseroan turun 2,6% menjadi Rp 1,61 triliun dari Rp 1,65 triliun pada periode sama tahun lalu. Lebih rinci, kinerja penjualan segmen herbal dan suplemen turun 6,9% (yoy). Namun sebaliknya, segmen food and beverages serta pharmaceutical naik masing-masing 3,5% dan 17% dibandingkan semester I-2021.
Pada periode yang sama, SIDO juga mencatatkan penurunan pada laba operasi sebesar 10% dari periode sama tahun lalu. Laba bersih perseroan tercatat turun 11% (yoy) menjadi Rp 445,6 miliar. Billy mengungkapkan, perseroan berupaya menghemat biaya promosi dan iklan untuk mengimbangi penurunan penjualan dan membukukan rasio biaya iklan dari penjualan sebesar 7% pada semester I-2022.
Related News
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya