Ekspansi ke Malaysia, Cipta Perdana (PART) Gaet Salihin Consultancy
Deputy Group Managing Partner Salihingroup Ahmad Izwan Adnan (dua kiri) bersalaman dengan pemilik PT Cipta Perdana Lancar Tbk. (PART) Hamim (dua kanan), di Malaysia, Kamis (9/1/2025). Dok. Ist.
EmitenNews.com - PT Cipta Perdana Lancar Tbk. (PART) mengayun langkah pasti mewujudkan rencana go international dalam mengembangkan pasar ke Asia Tenggara. Perseroan yang cikal bakalnya didirikan oleh Hamim pada 2007 itu, mengawali ekspansinya dengan menyasar pasar Malaysia, mengambil momentum kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke negeri jiran itu, bertemu sohibnya PM Anwar Ibrahim. Kamis (9/1/2025) itu, PART menggaet Salihin Consultancy dari Malaysia sebagai penasihat perusahaan.
Dalam keterangannya Senin (13/1/2025), Hamim mengungkapkan PART menunjuk konsultan terbesar Bumiputera di Malaysia itu, sebagai penasihat teknis untuk membuka akses pasar dan jaringan pelaku utama otomotif di ASEAN terutama di negeri jiran itu.
“Kami ingin memastikan semua berjalan baik, agar rencana memulai kerja sama dengan produsen otomotif seperti Proton dan Perodua dapat terjalin di tahun 2025 ini,” urai Hamim.
Kolaborasi dengan Salihin Consultancy juga sangat strategis. Perjalanan, dan pengalaman panjang firma jasa profesional terbesar dan terkemuka di Malaysia itu, akan menunjang langkah Cipta Perdana Lancar bagi pembangunan perniagaan, yang bakal meluaskan pengetahuan bagi perkembangan. Selain itu, juga bagi sasaran PART, emiten manufaktur yang memproduksi komponen suku cadang otomotif, elektronik, dan sanitasi ini, dalam meraih pasar internasional.
Salihin adalah salah satu jaringan jasa profesional internasional terbaik di dunia yang menjanjikan. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2002 ini, telah berkembang menjadi jaringan perusahaan independen dengan lebih dari 500 mitra, direktur, konsultan, dan profesional di kantor lokal dan internasional.
Salihin menyediakan layanan profesional berkualitas tinggi di bidang audit dan auditor, jaminan, pajak, dan konsultasi di berbagai bidang yang fokus pada perusahaan, konsultasi syariah, dan konsultasi digital.
Menariknya lagi, terinspirasi oleh nilai-nilai Islam, Salihin dibangun berdasarkan komitmen terhadap dunia yang berkelanjutan bagi masyarakat, dan seluruh penghuni bumi. Entitas ini menjadikan kesuksesan mereka sesungguhnya adalah keberhasilan karyawan kami dan dampak positifnya kepada masyarakat dan planet bumi.
Ekspansi ke pasar Malaysia mengikuti jejak Presiden Prabowo Subianto
Satu hal, momentum PART memulai langkah ekspansi ke pasar Malaysia, mengikuti jejak Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan perdananya sebagai presiden, ke negeri itu mengunjungi sahabat lamanya PM Anwar Ibrahim.
Kita tahu pertemuan ke dua pemimpin itu, sudah direncanakan bulan lalu, bertepatan dengan kepulangannya dalam lawatan ke Eropa, dan Amerika Serikat. Tetapi, tertunda, karena Prabowo masih ada keperluan lebih penting di dalam negeri.
Sempat beredar rumors, Prabowo kurang sehat, dan kelelahan usai kembali dalam lawatan dua minggu untuk mengikuti sejumlah acara penting. Isu sakit ini dibantah Sekretaris Kabinet Mayor Teddy dengan memastikan bosnya dalam keadaan sehat wal afiat.
Pertemuan Prabowo Subianto-Anwar Ibrahim berjalan lancar dan semakin mempererat hubungan serumpun ke dua negara, yang telah terjalin lama. Pertemuan itu juga memastikan di tingkat pemimpin tertinggi, kerja sama bilateral secara ekonomi akan dipermudah. Ekspor-impor produk unggulan masing-masing, dan transfer teknologi makin berkembang, termasuk salah satu yang diharapkan adalah peningkatan dagang produk komponen otomotif dari Indonesia.
Mesranya hubungan bilateral Indonesia-Malaysia itu, membawa berkah tersendiri bagi PART. Hamim dan jajaran, jelas pandai membaca arah angin dengan mengambil momentum tepat berekspansi ke Malaysia. Tetapi, selain karena faktor kunjungan Presiden Prabowo itu, manajemen jelas pandai membaca peluang pasar, dan pandai memilih partner strategis, Salihin Consultancy.
Bukan apa-apa. Di tangan PM Anwar Ibrahim kini, pasar Malaysia makin moncer. Lihatlah. Meski populasinya lebih jauh lebih sedikit dari Indonesia (menguasai 27,8 persen pasar ASEAN) tetapi pasar Malaysia tetap stabil dan naik 3,9 persen ke peringkat kedua ASEAN. Malaysia di atas Thailand sebanyak 594.037 unit atau sebesar 26,09 persen sepanjang 2024.
Bandingkan dengan Indonesia. Di tahun yang sama, negeri kita mengalami penurunan drastis penjualan otomotif, terutama roda 4 dengan kontraksi sebesar 16,2 persen. ***
Related News
Bank QNB (BKSW) Rilis Produk Investasi Baru Keuangan Hijau
BEI Mau Temui Menteri BUMN, Bahas Calon Emiten Jumbo?
Bos Asal India Mulai Serok Saham Jasa Tambang Grup Bakrie, Ada Apa?
Waskita (WSKT) Ungkap Anak Usaha Absen di Sidang PKPU, Ini Alasannya
Baru 3 Hari Listing, Saham Properti Ini Langsung Dipelototi BEI
BEI Suspensi Perdagangan Saham MMIX, Ini Sebabnya