EmitenNews.com - Merdeka Battery Materials (MBMA) menghabiskan anggaran USD2 juta setara Rp32,2 miliar. Dana tersebut terserap untuk kegiatan eksplorasi. Tepatnya, untuk aktivitas eksplorasi untuk triwulan III berakhir pada 30 September 2024. 

Merdeka Battery memiliki portofolio aset-aset berkualitas tinggi dalam rantai nilai bahan baku baterai terletak di Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, Indonesia. Aset-aset utama Merdeka Battery terdiri dari Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).

Lalu, Rotary Kiln-Electric Furnace Smelters (RKEF Smelters). Konverter Nikel Matte (Nikel Matte), dan proyek Acid Iron Metal (Proyek AIM). Selain itu, Merdeka Battery juga memiliki beberapa proyek pengembangan di hilir yang signifikan.

Di antaranya fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL), dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), kawasan industri dengan fokus pada bahan baku baterai, dan aset-aset lain mendukung keseluruhan rantai pengolahan nikel. Merdeka Battery memiliki program eksplorasi aktif berfokus pada deleniasi penambahan sumber daya nikel Tambang SCM. 

Selama kuartal III-2024, Merdeka Battery telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi sebagai berikut. Eksplorasi terdiri dari pengeboran penentuan sumber daya umur tambang, dan pekerjaan tes trekait. Eksplorasi dilakukan di Tambang SCM, Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Seluruh pekerjaan diselesaikan PT Sulawesi Cahaya Mineral. Metode pengujian dilakukan melalui pengeboran dari permukaan (Diamond Drilling), pemetaan geologi, pengambilan sampel, dan survei geofisika (Ground Penetration Radar/GPR). 

Area-area dipilih untuk program pengeboran eksplorasi adalah area dekat lubang tambang saat ini, dan sesuai rencana penambangan di masa depan. Has?lnya, 493 lubang bor dengan kedalaman 13.462 meter. Selanjutnya, menggunakan tiga belas rig bor untuk pengeboran daya, dan eksplorasi. (*)