Ekspor Minyak Sawit Indonesia Diperkirakan Turun Menjadi 29,5 Juta Ton
minyak sawit dalam kemasan siap kirim. Dok/Istimewa
EmitenNews.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia tahun ini 29,50 juta ton. Susut tipis 2,47 persen dari episode sama tahun lalu 30,25 juta ton. Stok minyak kelapa sawit Indonesia pada akhir 2024 diperkirakan mencapai 5,25 juta ton.
Sementara itu, GAPKI memperkirakan produksi minyak kelapa sawit Indonesia akan naik 2,26 persen menjadi 54,4 juta ton. Konsumsi minyak sawit dalam negeri diperkirakan meningkat, karena ada permintaan untuk bahan baku biodiesel. "Pemerintah akan meningkatkan B35 menjadi B40," ujar ketua GAPKI Fadhil Hasan.
Ia memperkirakan kewajiban menaikkan campuran minyak sawit dari 35 persen menjadi 40 persen bahan bakar biodisel itu akan diberlakukan pada paruh kedua tahun ini. "Salah satu program dari kandidat yang kemungkinan akan terpilih adalah niat untuk meningkatkan ke B50, tetapi itu mungkin setelah 2025," tambahnya.
Sementara itu, menurut Fadhil, dampak dari pola cuaca kering El Nino tahun lalu, menurutnya, ternyata tidak terlalu signifikan terhadap produksi tahun 2024. Dampak El Nino hanya melanda sebagian besar Jawa dan wilayah selatan Sumatera, yang bukan merupakan sentra penghasil kelapa sawit. (*)
Related News
Posisi Utang LN Indonesia Triwulan III Turun USD7,9 Miliar
Utang LN Swasta Terbesar di Sektor Industri Pengolahan dan Keuangan
OJK Yakinkan Redenominasi Takkan Ganggu Fundamental Ekonomi
Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp3.000 per Gram
Harga Emas dan Perak Picu Penurunan HPE Konsentrat Tembaga
Serahkan Dokumen Ini, PBB Puji Setinggi Langit Indonesia





