Emiten Prajogo (BREN) Rilis Laporan Keuangan 2024, Begini Hasilnya

Manajemen BREN ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com – PT Barito Renewables Energy Tbk (Barito Renewables), atau (BREN) hingga akhir 2024 membukukan laba bersih mencapai USD 155 juta, atau meningkat 6,8% dibandingkan laba bersih tahun 2023,
Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables, menyatakan: “Sepanjang tahun 2024, kami menghadapi tantangan operasional dengan tetap mempertahankan komitmen kami terhadap efisiensi dan keberlanjutan.
Meskipun terdapat hambatan sementara dalam produksi panas bumi, portofolio energi terbarukan kami yang ekstensif berkontribusi pada pendapatan yang stabil dan peningkatan profitabilitas.
Perbaikan dalam struktur biaya dan efisiensi operasional telah memperkuat fundamental bisnis kami, memungkinkan kami untuk mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan serta mendukung target transisi energi nasional.
Berdasarkan laporan keuangan 2024 BREN membukukan kinerja konsolidasi yang solid secara tahunan, dengan pendapatan konsolidasi sebesar USD597 juta.
“ Meskipun pendapatan terdampak oleh kegiatan pemeliharaan tak terencana pada segmen panas bumi pada kuartal ketiga yang menyebabkan penurunan sementara dalam produksi, hal ini dapat dikompensasi oleh kontribusi yang kuat dari segmen energi angin yang tetap beroperasi secara optimal dan memberikan pendapatan yang stabil,” Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables, dalam rilisnya Jumat (21/3).
EBITDA meningkat menjadi US$515 juta, didukung oleh implementasi inisiatif efisiensi biaya yang disiplin, sehingga mendorong ekspansi marjin EBITDA menjadi 86.3%.
EBITDA yang lebih tinggi mendorong laba bersih sehingga mencapai USD 155 juta, mencerminkan peningkatan 6,8% dibandingkan laba bersih tahun 2023, serta menegaskan efektivitas strategi keuangan dan operasional Perseroan. Perseroan terus berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan guna mendukung pencapaian target net-zero Indonesia.
Keberhasilan penyelesaian proyek Salak Binary, yang mencapai kapasitas kotor sebesar 16,6 MW dan melampaui ekspektasi awal, menegaskan komitmen Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pembangkitan serta mengoptimalkan aset yang dimiliki. Selain itu, Perseroan secara aktif mengeksplorasi peluang investasi dan pengembangan strategis guna memperluas portofolio energi terbarukan.
Dengan pipeline proyek yang kuat, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas terpasang, memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam transisi energi Indonesia, serta menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Barito Renewables senantiasa berupaya menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan dan inovatif, serta beradaptasi dengan dinamika sektor energi terbarukan yang terus berkembang.
Perseroan tetap berfokus pada keunggulan operasional, efisiensi biaya, dan ekspansi strategis guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pendapatan Konsolidasi sebesar USD597 juta: Pendapatan konsolidasi tumbuh didorong oleh kontribusi dari energi angin, meskipun terdapat gangguan tak terencana pada unit 2 Darajat. Saat ini, energi angin berkontribusi sekitar 4% terhadap total pendapatan konsolidasi.
EBITDA Konsolidasi sebesar US$515 juta: EBITDA konsolidasi bertumbuh menjadi US$ 515 juta dengan marjin EBITDA yang meningkat hingga 86,3%, didorong oleh inisiatif pengurangan biaya yang diterapkan oleh Perseroan.
Laba bersih tumbuh stabil menjadi USD 155 juta, didukung oleh penurunan beban keuangan serta peningkatan pendapatan bunga. Total Assets and Total Liabilities: Pada tahun 2024, total aset kami tumbuh 8% dari akhir tahun 2023, mencapai US$ 3.788 juta. Sementara itu, rasio utang bersih terhadap ekuitas membaik menjadi 2,21x pada 2024, memberikan ruang yang cukup bagi ekspansi kami.
Related News

MR.DIY (MDIY) Cetak Laba Melesat 205,6 Persen Jadi Rp1,1T di 2024

Hingga Akhir 2024, Pakuwon Jati (PWON) Catat Pendapatan Rp6,67T

BCA (BBCA) Buyback Saham Rp1 Triliun Mulai Besok

Penjualan Neto Ancora Indonesia (OKAS) USD182,20 Juta, Ada Penurunan

Hingga 2024, Sariguna Primatirta (CLEO) Catat Penjualan Neto Rp2,69T

MedcoEnergi (MEDC) Umumkan Program Buyback Saham USD50 Juta