Emiten Sawit Ini Rencana Refloat 6 Juta Lembar, Saham Melejit 2 Persen
                                    ILustrasi: hasil perkebunan sawit milik MGRO.
EmitenNews.com - Emiten kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mengumumkan rencana pengalihan kembali saham hasil pembelian kembali (buyback) atau yang dikenal sebagai refloat saham treasuri, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Langkah ini merupakan bentuk kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan OJK No. 13/2023 dan No. 29/2023, yang mewajibkan emiten mengalihkan saham hasil buyback ke pasar setelah jangka waktu tertentu. Kebijakan tersebut bertujuan menjaga stabilitas pasar modal sekaligus meningkatkan likuiditas saham dan kepercayaan investor terhadap saham MGRO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nagian Toni Direktur MGRO menjelaskan, perusahaan telah melaksanakan program buyback dalam dua periode, yakni Tahap I pada 17 Maret–16 Juni 2020 dan Tahap II pada 15 September–14 Desember 2022. Dari dua periode tersebut, total saham yang dibeli kembali mencapai 6 juta lembar saham, yang seluruhnya akan dialihkan kembali ke pasar.
Proses pengalihan saham hasil buyback dijadwalkan dimulai pada 10 November 2025 hingga selesai. Perseroan memastikan, mekanisme pengalihan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan harga minimum sebagaimana diatur dalam POJK No. 29/2023 serta memperhatikan kondisi pasar agar sesuai dengan prinsip keterbukaan dan perlindungan investor.
Pada perdagangan hari ini Selasa (4/10) saham MGRO naik 2 persen menjadi Rp785 per saham.
Dalam sebulan turun 0,64 persen dari harga Rp785 pada 6 Oktober 2025. Dalam enam bulan naik 7,59 persen dari harga Rp725 pada 5 Mei 2025. Sepanjang 2025 naik 13 persen dari harga Rp690 pada awal tahun.
PT Mahkota Group Tbk (MGRO) didirikan pada tahun 2011 sebagai perusahaan induk beberapa pabrik kelapa sawit dan perkebunan di provinsi Riau dan Sumatera Utara. Saat ini perseroan memiliki dua pabrik kelapa sawit di Sumatera Utara, empat pabrik di Riau, dan Bulking Station di Dumai, Riau.
MGRO mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) pada 12 Juli 2018 sebanyak 703.688.000 Saham atau 20,00% dari modal disetor penuh pada harga perdana Rp225 per lembar saham. Dana yang diraup dari IPO tersebut senilai Rp158.329.800.000 dan bertindak sebagai Penjamin Emisi Utama PT. Panin Sekuritas Tbk dan PT. Jasa Utama Capital Sekuritas.
Related News
                            Pengendali Arkadia Digital (DIGI) Serok Saham Rp1,8M
                            WTON Rajai Pasar, Kantongi Pendapatan Rp2,5T di Q3-2025
                            CUAN Dipegang Prajogo 84,08%! Investor Tembus 111.665 Orang
                            PSAB Minta Restu Lepas Tambang Anak Usaha USD540 Juta
                            BSSR Tebar Dividen Interim USD35 Juta, Yield Jumbo!
                            Laba Bank BJB (BJBR) Rontok 32 Persen Sisa Rp790,6M di Q3 2025
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




