Enam Saham Terbang Ratusan Persen Dihentikan, Ada PTRO dan TINS

Ilustrasi indeks pasar modal mengalami penguatan.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan enam saham pada Senin, (6/10/2025), Enam saham tersebut meliputi PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA), PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI), PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF), dan PT Timah Tbk. (TINS).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan bahwa penghentian sementara ini merupakan langkah preventif untuk melindungi iinvestor akibat lonjakan harga. Seluruhnya dihentikan perdagangannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Sebelum disuspensi yakni, pada Jumat (3/10) tercatat tiga saham melesat terbang ke harga tertinggi harian atau Auto-Rejection Atas (ARA) yakni, saham BUVA yang teridentifikasi milik Hapsoro Sukmanahadi itu melejit 25% naik 150 poin hingga tersuspensi di harga Rp750. Dalam seminggu BUVA melesat 41,51% dari Rp530 pada (30/9), sebulan melesat 110,67% dari Rp356 pada (8/9), dan sepanjang tahun ini telah melesat 1.193,10% dari Rp57 perak per lembar pada (2/1).
Saham KOKA pada Perdagangan terakhir di harga Rp392. KOKA dalam sebulan terakhir terbang 308 persen dari harga Rp96 pada 8 September 2025. Dalam enam bulan melesat 355,8 persen dari Rp86 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) KOKA melejit 503 persen dari harga Rp65 pada 2 Januari 2025.
Pada perdagangan terakhir ASLI yang juga mencatat torehan kenaikan setinggi 34,71% terangkat 42 poin ke Rp163. ASLI dalam sebulan terakhir terbang 143,2 persen dari harga Rp67 pada 30 September 2025. Dalam enam bulan melesat 226 persen dari Rp50 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) ASLI melejit 226 persen dari harga Rp50 pada 2 Januari 2025.
Sementara itu, saham milik Prajogo Pangestu yakni, PTRO pada perdagangan akhir pada Jumat (3/10 berada di Rp7.150. Dalam seminggu terakhir PTRO menguat 4,38%, sebulan terakhir bergerak lebih agresif 93,77% dari Rp3.690 pada (8/9). Secara tahunan (YTD) PTRO melejit 160 persen dari harga Rp2.745 pada 2 Januari 2025.
Kemudian, saham TINS juga menorehkan kenaikan sebesar 18,02% setara 345 poindi harga Rp2.260.
TINS dalam sebulan terakhir terbang 107 persen dari harga Rp1.090 pada 8 September 2025. Dalam enam bulan melesat 169 persen dari Rp840 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) TINS melejit 108,2 persen dari harga Rp1.85 pada 2 Januari 2025.
Lalu saham BEEF harga terakhir disuspensi Rp715. BEEF dalam sebulan terakhir terbang 119,3 persen dari harga Rp326 pada 8 September 2025.
Dalam enam bulan melesat 303,9 persen dari Rp176 pada 8 April 2025. Secara tahunan (YTD) TINS melejit 457 persen dari harga Rp128 pada 2 Januari 2025.
“Penghentian sementara dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar agar dapat mempertimbangkan secara matang setiap keputusan investasinya,” ujar Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resmi, Senin (6/10/2025).
Related News

BEI Minta PADI Beber Soal Tender Offer & Right Issue

Pengendali CNKO Rampungkan Transaksi Anak Usaha

BREN Tuntaskan Proyek Retrofit USD22,5 Juta, Ini Efeknya

Aksi Senyap, Investor Asing Akumulasi Saham PMUI

Pangsa Pasar Kuat, JTPE Optimistis Segmen Dokumen Sekuriti Prospektif

Akselerasi Arus Kas UMKM, BMRI Perkaya Fitur Livin’ Merchant