EmitenNews.com - Energi Mega Persada (ENRG) menjajakan obligasi Rp500 miliar. Surat utang itu, bagian dari obligasi berkelanjutan I dengan total dana Rp4 triliun. Obligasi tahap I tersebut akan menyapa pasar dalam tiga seri yaitu seri A, B, dan C dengan jangka waktu bervariasi. 

Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri C dengan jangka waktu 5 tahun. Seluruh obligasi yang ditawarkan akan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah itu, menegaskan komitmen Energi Mega Persada terhadap transparansi, dan likuiditas pasar modal.

Tindakan korporasi itu, untuk pembayaran utang ke bank, lembaga keuangan nonbank, dan kebutuhan modal kerja. Penerbitan obligasi itu, mencerminkan upaya perseroan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan, operasional, dan prospek bisnis menjanjikan. 

Obligasi berkelanjutan I tersebut telah memperoleh hasil pemeringkatan A+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan kategori layak investasi. Sebagai perusahaan energi beroperasi sektor eksplorasi, pengembangan, produksi minyak, dan gas bumi, Energi Mega mengelola 13 aset minyak & gas upstream tersebar di Indonesia, dan Mozambik. 

Perseroan memiliki rekam jejak kuat dalam pengelolaan cadangan migas. Meliputi pengembangan Green Fields (Lapangan Baru), berhasil menginisiasi produksi Lapangan TSB (Kangean PSC) dengan puncak 300 MMSCFD, dan produksi gas Bentu PSC rata-rata sekitar 80 MMSCFD. 

Lalu, revitalisasi mature fields (Lapangan Tua), yaitu sukses merevitalisasi lapangan lama. Terbukti dari peningkatan produksi minyak Malacca Strait PSC dari 1.100 BOPD pada 2017 menjadi sekitar 5.000 BOPD secara berkelanjutan, dan produksi gas Sengkang menjadi sekitar 40 MMSCFD secara berkelanjutan.

Tingkat keberhasilan ekplorasi cukup baik dengan menjaga tingkat reserves replacement ratio 2.15x, dan reserves to productions 10.89x. Perseroan juga memiliki reputasi baik dalam praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), dengan perolehan peringkat ESG sangat baik (Dunn & Bradstreet), medium risk (Sustainalytics), penghargaan lingkungan Proper Hijau, dan Biru dari Pemerintah.

Aksi korporasi itu, sejalan visi perseroan membangun masa depan berkelanjutan melalui keunggulan energi dan sumber daya, mencerminkan komitmen menciptakan nilai jangka panjang dengan memenuhi kebutuhan energi secara bertanggung jawab, dan berkesinambungan. Perseroan optimistis prospek bisnis minyak dan gas bumi akan tetap menjadi pilar utama sistem energi nasional dalam beberapa tahun ke depan, terutama karena faktor permintaan minyak diperkirakan naik 139 persen, dan gas naik hingga 298 persen sampai tahun 2050.

Selain itu, perusahaan akan tetap fokus pada kegiatan usaha pertambangan minyak dan gas bumi untuk meningkatkan produksi didukung dengan keberhasilan akuisisi beberapa aset baru. Nah, melalui penerbitan obligasi itu, perseroan menunjukkan komitmen dalam menjalankan misi perusahaan dengan memproduksi energi aman dan andal, membangun kemitraan kuat dengan setiap pemangku kepentingan agar dapat terus bertumbuh, dan berkontribusi positif satu generasi ke generasi berikutnya. (*)