Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN
![Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina. Erick Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719806554.jpeg)
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina.
EmitenNews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (Sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina. Pembangunan jaringan gas bumi di IKN dalam hal ini dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan bahwa Pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Pertamina sebagai penyedia jaringan gas menunjukkan komitmennya dalam penyediaan energi bersih di Ibu Kota Nusantara.
"Kita planning dalam 10 - 15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate," ujar Erick.
Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menjelaskan untuk penyediaan energi di IKN, Pertamina akan mengutamakan jaringan gas.
"Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas dan kelistrikan," ucap Wiko.
Jaringan gas (jargas) nantinya akan dapat dimanfaatkan pada berbagai hunian vertikal, rumah tapak yang merupakan rumah dinas untuk menteri dan para pegawai di IKN. Pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) akan terbagi pada beberapa tahap. Pada tahap perdana PGN siap melayani kebutuhan pelanggan yang diperkirakan akan beroperasi pada Agustus mendatang.
Selain pengembangan jargas di IKN, Pertamina juga sedang mempersiapkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) yang mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(*)
Related News
![Gambar pergerakan saham di BEI IHSG Ditutup Melesat 1,01 Persen, Cek Saham Pendorongnya](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719999066.jpeg)
IHSG Ditutup Melesat 1,01 Persen, Cek Saham Pendorongnya
![Pemerintah pada Selasa tanggal 2 Juli 2024 kemarin melaksanakan lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Pemerintah Tarik Rp7,184 Triliun dari Lelang Tujuh Seri SBSN 2 Juli](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719974718.jpg)
Pemerintah Tarik Rp7,184 Triliun dari Lelang Tujuh Seri SBSN 2 Juli
![CEO Friesland Campina Jan Derck van Karnebeek, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia, Berend van Wel, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika meresmikan pabrik barunya di Cikarang Jawa Barat. (Foto: Tira/Liputan6.com) Bangun Pabrik Ketiga di Cikarang, Frisian Flag Rogoh Rp3,8 Triliun](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719972470.jpg)
Bangun Pabrik Ketiga di Cikarang, Frisian Flag Rogoh Rp3,8 Triliun
![Selama Juni 2024, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp6.171,00 per kg atau naik 5,64 persen. Sedangkan di tingkat penggilingan Rp6.319,00 per kg atau naik 5,44 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani Naik 5,64 Persen](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719893347.jpg)
Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani Naik 5,64 Persen
![Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif menggaris bawahi laporan S&P Global yang menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur kehilangan momentum pada Juni 2024 Optimisme Turun, Industri Manufaktur Butuh Penyesuaian Kebijakan](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719892394.jpeg)
Optimisme Turun, Industri Manufaktur Butuh Penyesuaian Kebijakan
![Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Senin, (1/7) melepas 10 kontainer kopi green bean produksi PT Ujang Jaya International senilai USD1,48 juta tujuan Amerika Serikat (AS) 10 Kontainer Kopi Senilai USD1,48 Juta Diekspor ke AS](https://emitennews.com/uploads/news/image_1719891603.png)
10 Kontainer Kopi Senilai USD1,48 Juta Diekspor ke AS