EmitenNews.com- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kesepakatan mengenai divestasi saham PT Vale Indonesia kepada Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID akan ditandatangani pada Senin (26/2).

"Penandatanganan itu mudah-mudahan Senin jam 4 sore," ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa (20/2).

 

Selain Erick Thohir, penandatanganan tersebut juga akan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Nah, kalau jam empat sudah tanda tangan, soal berapa angkanya, ayo kita omongin di situ. Saya tidak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company," ujar Erick ketika ditanya mengenai angka kesepakatan divestasi saham Vale.

 

Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir mengatakan bahwa dalam jajaran direksi PT Vale Indonesia pasti akan ada perwakilan dari pemerintah, sebab pemerintah merupakan pemegang saham Vale terbesar, yakni 34 persen, dan sisanya dipegang oleh publik.

Erick Thohir menegaskan bahwa yang terpenting bagi pemerintah adalah ketika Vale menjadi bagian dari ekosistem Indonesia.

 

"Kami akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat," ujar Erick. 

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa divestasi 14 persen saham PT Vale Indonesia kepada Indonesia melalui holding BUMN pertambangan MIND ID sudah disepakati.

 

"Sudah (disepakati), sesuai dengan proporsi saham yang dilepas," kata Arifin saat temu media di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.

Ia pun mengharapkan divestasi saham Vale dapat selesai dalam beberapa hari ini karena prosesnya tinggal administrasi saja.


"Kita tunggu kan beberapa hari ini, mudah-mudahan hari Senin (19/2) bisa rampung, timnya lagi kerja semuanya," ujar Arifin.

Sedangkan untuk kesepakatan harga divestasi, ia menyebut di kisaran Rp3.000 per saham. "Kepalanya tiga," kata Arifin.