EmitenNews.com - Pemerintah memitigasi bertumbangnya beberapa usaha ritel di Indonesia. Kementerian Perdagangan akan melakukan evaluasi dan harmonisasi regulasi terhadap aturan distribusi barang secara konvensional dan perdagangan melalui sistem elektronik (PSME). Ini langkah pemerintah dalam menyikapi penutupan sejumlah usaha ritel di Tanah Air.

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/5/2025), Direktur Bina Usaha Perdagangan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Septo Soepriyatno mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan beberapa langkah strategis untuk merespon tutupnya dan berkurangnya gerai ritel besar.

"Kami tengah berupaya untuk melakukan beberapa langkah strategis, yakni evaluasi dan harmonisasi regulasi terkait distribusi barang secara konvensional dan perdagangan melalui sistem elektronik," ujar Septo Soepriyatno.

Kemendag juga akan melakukan penguatan kolaborasi antara pemerintah dan asosiasi peritel nasional.

Kemendag secara berkala untuk membahas peluang dan tantangan bisnis ritel saat ini bersama pelaku usaha ritel.

Selanjutnya Kemendag akan memfasilitasi dan memberikan pendampingan berbasis data kepada para pelaku usaha ritel agar lebih siap beradaptasi pada ekosistem digital yang berkembang pesat.

"Promosi belanja lokal dan gerakan nasional untuk berbelanja di dalam negeri yang dilakukan secara kontinyu sebagai upaya mitigasi," katanya.

Menyusul penutupan sejumlah gerai Lulu Hypermarket, jaringan retail asal Korea Selatan, GS Supermarket, dikabarkan akan menutup semua gerainya di Indonesia31 Mei 2025. Kabar ini juga sudah dikonfirmasi oleh Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah.

"Iya memang sudah, itu anggota kami dan sudah ada info juga, iya. (Penutupan) 31 Mei kalau nggak salah ya, prosesnya. Perusahaannya (di RI) tutup, GS Supermarket tutup," kata Budiharjo saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (7/5/2025).

Nantinya seluruh gerai bekas GS Supermarket akan diambil alih atau take over oleh perusahaan retail lain yang masih beroperasi di RI. Namun hingga saat ini dia belum bisa memastikan perusahaan mana yang akan mengambil alih. ***