EmitenNews.com - Impack Pratama Industri (IMPC) mempunyai pinjaman bank senilai Rp834,74 miliar. Pinjaman bank periode per 31 December 2024 itu, tergolong melejit 171,64 persen. Pinjaman bank itu, terdiri dari utang jauh tempo dalam 1 tahun, jangka pendek, dan jangka panjang. 

Lonjakan pinjaman bank itu, terjadi menyusul akuisisi 100 persen saham perusahaan Mulford Holdings Pty Ltd, Australia pada Juni 2024. ”Tambahan pinjaman bank itu untuk keperluan pembiayaan akuisisi saham Mulford Holdings,” tegas Lenggana Linggawati, Corporate Secretary Impack Pratama.

Selanjutnya, perseroan mempunyai kewajiban akan jatuh tempo senilai Rp568,77 miliar. Padahal, perseroan hanya membukukan kas dan setara kas per 31 Desember 2024 sebesar Rp291,93 miliar. ”Pemenuhan kewajiban bank itu, akan berasal dari dana kas setara kas hasil operasional selama tahun berjalan,” imbuhnya. 

Sekadar informasi, tahun lalu perseroan mengakuisisi 100 persen saham Mulford Holdings. Menyusul akuisisi distributor lembaran plastik untuk signage dan produk bahan bangunan terkemuka Australia dan New Zealand berdiri sejak 1946, perseroan percaya diri laba bakal bertambah Rp400 miliar.

Mulford Holdings memiliki 14 distribution center di kedua negara tersebut, dan melayani lebih dari 8.300 pelanggan setiap tahun. Selain bergerak di bidang distribusi, Mulford Holdings juga menyediakan jasa pabrikasi dan perancangan display. 

Di sisi lain, per 30 Juni 2025, return penjualan bengkak 240,31 persen alias Rp1,17 miliar. Itu terjadi sangat bersifat bervariasi tergantung produk perseroan. Kemudian, potongan penjualan menyusut 17,21 persen atau Rp8,21 miliar. Penurunan potongan penjualan sangat bervariasi tergantung kegiatan marketing, promosi, dan strategi masing-masing produk. (*)