EmitenNews.com - Untung ada teknologi. Meski tak bisa datang langsung, saya masih dapat mengikuti Festival Danau Poso (FDP) yang berlangsung empat hari, 10-13 Oktober 2023 di tepi danau Poso. Tepatnya di kota Tentena, kecamatan Pamona Puselemba, Poso, Sulawesi Tengah. 

 

Melalui live streaming Diskominfosandi Kabupaten Poso, acara opening ceremony FDP 2023 berlangsung meriah. Warga antusias. Ada pesta kembang. Malam itu, banyak prosesi. Ada tarian kolosol, lagu daerah, fashion show motif lokal. Ada tayangan video dan animasi. Isinya bercerita tentang potensi wisata, alam, manusia, dan budaya Poso. 

 

Tepuk tangan bergemuruh. Merespon setiap bagian-bagian yang menampilkan atraksi seni dan budaya yang dibalut dalam bermacam performance yang apik dan ciamik. Mereka sepertinya melepas dahaga hiburan. Di balik itu, saya juga menangkap ada sebagian mereka mengekspresikan sebuah pride yang sempat hilang dan tercabik-cabik oleh konflik kemanusiaan: unity in diversity!       

 

Di sela-sela tontonan itu, saya sesekali menengok jam tangan. Saya menyayangkan, acaranya lambat dimulai. Akibatnya, warga harus menikmati hiburan hingga larut malam. Dan pilihan hari H-nya pun tidak pas momen weekend. Saya kurang paham apa pertimbangan yang punya gawe. Di mana-mana, sependek ingatan saya, hajatan seni dan budaya seperti ini lazimnya digelar pada hari weekend atau hari libur tertentu.

 

--------------

 

Yang juga jadi sorotan kamera malam itu. Seorang Perempuan. Cantik. Lima i. Mengenakan pakaian warna merah dengan bawahan hitam. Lengkap dengan ikat kepalanya, tali bonto. Kalau untuk pria, namanya siga, yang diikat dengan ujungnya menyembul ke bagian depan dan belakang kepala serta terlipat pada bagian kanan dan kiri kepala. 

 

Wanita yang memakai baju adat Pamona, suku asli Poso itu adalah Verna. Lengkapnya dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang. Bupati Poso. Ia sebelumnya sangat getol meyakinkan dan membincangkan FDP dengan para petinggi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta. 

 

Upaya dan kegigihanya tidak sia-sia. Alhasil. FDP ‘naik kelas’ dari event regional menjadi kalender event pariwisata nasional. Bahkan pada tahun ini resmi masuk Kharisma Event Nusantara (KEN). KEN merupakan kumpulan event berkualitas dari seluruh provinsi di Indonesia. 

 

FDP yang digelar rutin setiap tahun, menurut Bupati Verna, tidak hanya seremonial dengan “menjual” danau Poso yang eksotis. Tapi juga kawasan sepanjang pesisir danau terdalam ketiga di Indonesia itu. Seperti Pantai Siuri, Gua Latea, Gua Pamona, Taman Anggrek Bancea, Taman Wisata Wera dan Air Terjun Saluopa. Yang terakhir ini air terjun yang bentuknya seperti payung dengan 12 susun.