Fiber Optic Jadi Pendorong Pendapatan Jangka Panjang Mitratel (MTEL)

Dia merinci, margin EBITDA pada satu penyewa umumnya diperkirakan mencapai 50-60%, dan dapat tumbuh hingga sekitar 70% setelah pemanfaatan mencapai 1,3x. Sejauh ini, 90% pesanan FTTT berasal dari Indosat, sedangkan sisanya dari XL Axiata. Sementara itu, fiber Telkomsel dilayani oleh induk usaha TLKM tanpa keterlibatan apa pun di tingkat MTEL.
Terlepas dari itu, tutur dia, Mitratel masih melihat pertumbuhan fiber masih panjang dan memperkirakan pasar hanya akan mencapai kematangan ketika tingkat fiberisasi jaringan seluler mencapai sekitar 90% dibandingkan 50-60% pada akhir semester I-2023. Mitratel memperkirakan hal ini akan memakan waktu kurang dari lima tahun, sehingga membenarkan sikap agresifnya saat ini dalam pengembangan fiber optic.
"Fiber adalah bisnis skala besar yang memiliki ruang minimal untuk persaingan pangsa pasar, sehingga menyiratkan adanya keunggulan sebagai penggerak pertama yang signifikan," ujarnya.
Related News

PGEO Geber MESOP Rp468,66 M, Catat Jadwalnya

Melejit 45 Persen, Grup Lippo (SILO) Medio 2025 Raul Laba Rp457 Miliar

CBRE Right Issue 48 Miliar Lembar, Telisik Tujuannya

BNI Perkenalkan Fitur Reaktivasi Rekening Dormant Melalui wondr by BNI

Kurangi Kepemilikan, Sentra Investama Kini Miliki 11,3 Persen SahamĀ

BEI Sebut 8 Perusahaan Siap IPO, Separuhnya Calon Jumbo