Fitch Terbitkan 'AAA(idn) Rating Obligasi Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2023

EmitenNews.com -Fitch Ratings Indonesia telah menerbitkan peringkat 'AAA(idn)' untuk penerbitan obligasi rupiah Tahap III PT Bussan Auto Finance (BAF, AAA(idn)/Stabil) di bawah program obligasi kedua, yang terdiri dari dari:
- Seri A: Rp401 miliar 5,98% tenor 370 hari jatuh tempo April 2024
- Seri B: Rp841 miliar obligasi 7,10% tenor 3 tahun jatuh tempo April 2026
Hasil penerbitan akan digunakan untuk mendukung kegiatan pembiayaan konsumen BAF.
Peringkat Nasional 'AAA' menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh agensi dalam skala Peringkat Nasionalnya untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah relatif terhadap semua emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.
Fitch menilai obligasi BAF pada tingkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang perusahaan sesuai dengan kriteria Fitch. Ini karena obligasi tersebut merupakan kewajiban langsung tanpa jaminan perusahaan dan memiliki peringkat yang sama dengan semua kewajiban tanpa jaminan lainnya.
Peringkat Nasional Jangka Panjang BAF mencerminkan keyakinan kami bahwa ada kemungkinan besar bahwa pemegang saham utamanya, Mitsui & Co., Ltd yang berbasis di Jepang, akan memberikan dukungan luar biasa kepada perusahaan jika diperlukan. Untuk detailnya, lihat Fitch Affirms Bussan Auto Finance di 'AAA(idn)'; Outlook Stabil , tanggal 30 Agustus 2022.
Faktor-Faktor yang Dapat, Secara Individual atau Bersama-sama, Menyebabkan Tindakan Peringkat Negatif/Penurunan Peringkat
Setiap penurunan Peringkat Nasional Jangka Panjang BAF akan mengakibatkan penurunan yang sesuai dengan peringkat penerbitan.
Faktor-faktor yang Dapat, Secara Individual atau Bersama-sama, Menyebabkan Tindakan/Peningkatan Peringkat Positif Tidak ada kenaikan peringkat karena berada di titik tertinggi pada skala Peringkat Nasional.
Related News

PLN Pertahankan Status Siaga Kelistrikan Hingga 11 April

Kemenperin Rilis Peta Jalan Hilirisasi untuk Pacu Swasembada Aspal

Investasi Tembus Rp206 Triliun, Industri Agro Serap 9,3 Juta Naker

Diskon Biaya Listrik 50 Persen Berakhir, Maret Berlaku Tarif Normal

Konsumsi Solar Turun 19 Persen Dampak Pembatasan Operasional Truk

Joint Program Optimalisasi Penerimaan Negara 2025 Dimulai