FUTR Akui Gandeng PLN dan Investor Tiongkok Garap PLTS di Bali

Manajemen FUTR ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR) akhirnya buka suara terkait kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bali. Perseroan mengungkapkan tengah menyiapkan kerja sama dengan PLN dan mitra strategis asal Tiongkok untuk menggarap proyek energi hijau tersebut.
Tonny Agus Mulyantono Direktur Utama FUTR dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan, bahwa pada saat ini Perseroan melalui perusahaan anak sedang menyiapkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis asal Tiongkok.
Adapun mitra asal Tiongkok tersebut merupakan perusahaan global di bidang teknologi energi surya dan sistem penyimpanan energi. Proyek yang akan digarap memiliki kapasitas total 130 megawatt (MW) dan berlokasi di Bali.
Tonny menjelaskan, Futura Energi diarahkan menjadi holding energi hijau yang akan memayungi berbagai proyek energi terbarukan di masa mendatang. “Perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi setelah penandatanganan MoU tersebut dilakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, FUTR menyatakan tidak terdapat informasi material lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup maupun harga saham perusahaan yang belum diungkapkan. Perseroan juga menegaskan komitmennya untuk mematuhi ketentuan dalam Peraturan No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi di BEI.
Saham FUTR pada perdangan hari ini Senin (20/10) naik 2,63 persen ke level Rp585 per saham. Dalam seminggu, turun 10,7 % dari harga Rp650 pada 14 Oktober 2025.
FUTR Dalam sebulan, naik 40,6 persen dari Rp416 pada 22 September 2025. Dalam enam bulan naik 473,6 persen dari harga Rp102 pada 21 April 2025. Sepanjang tahun ini, saham FUTR telah terbang 274 dari Rp155 di awal Januari 2025.
Related News

BCA Cetak Laba Rp43,4T, Tumbuh 5,7 Persen di Kuartal III-2025

Pengendali SAFE Kembali Buang Saham, Harga Ikut Turun!

Petrindo (CUAN) Tawarkan Surat Utang Rp2T, Bunga 8,5-9 Persen

TRUE Beber Proyek District East Karawang Bernilai Rp3T

Dirut CDIA Borong Saham Saat Harga Naik, Ini Alasannya

SIG (SMGR) Ungkap Obligasi Jatuh Tempo Rp296M