EmitenNews.com - Dalam rangka membangun kemandirian industri bahan peledak, PT Dahana (Persero) membangun pabrik bahan peledak Elemented Detonator di Kawasan Energetic Material Center Dahana di Subang Jawa Barat. Pabrik baru ini juga meminimalisir ketergantungan impor bahan peledak, khususnya di sektor initiating device.


Pabrik yang dibangun atas kerjasama antara Dahana dan Hanwha Corporation Korea ini ditargetkan sudah dapat melakukan produksi di awal 2022. Pabrik Elemented Detonator pertama di Indonesia itu akan memproduksi elemented detonator dengan kapasitas hingga 8 juta pcs pertahunnya. Proses groundbreakingnya sendiri telah dilakukan pada 30 Januari 2019 dan untuk commissioning direncanakan di akhir 2021 ini.


Direktur Teknologi & Pengembangan Dahana, Suhendra Yusuf menyebut pembangunan pabrik Elemented Detonator ini merupakan usaha mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi industri nasional yang terunggul dalam bidang bahan berenergi tinggi. "Dengan cara penguasaan aspek bahan baku detonator, yang merupakan strategi backward integration dari hilir ke hulu, serta mewujudkan kemandirian teknologi bahan peledak,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (5/11).


Elemented Detonator merupakan salah satu bahan baku utama detonator yang terdiri dari high explosives sebagai isian utama (main charge) serta mengandung delay element untuk mengatur waktu tunda detonator. Elemented detonator nantinya akan digunakan pada pembuatan electric dan non-electric detonator produksi Dahana yang saat ini telah melayani konsumen di bidang pertambangan, kuari, dan konstruksi.


Suhendra mengatakan kelebihan memiliki pabrik Elemented Detonator secara mandiri juga memudahkan Dahana dalam melakukan inovasi dan improvement detonator, melakukan riset yang berkelanjutan untuk mengasilkan produk yang semakin baik dan kompetitif termasuk di sisi harga.


Dengan membangun Pabrik Elemented Detonator, Dahana mewujudkan kemandirian teknologi bahan peledak, menghasilkan bahan peledak khususnya detonator dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif.


"Selain itu juga membatasi impor bahan peledak ke Indonesia supaya mengurangi ketergantungan terhadap negara lain, serta meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan pada khususnya,” ungkap Suhendra.

Selain pabrik Elemented Detonator, Dahana juga sedang mengakselerasi kemampuannya dengan membangun pabrik Amonium Nitrat di Bontang, menyiapkan pabrik Propelan, serta usaha-usaha lain dalam rangka mendukung kemandirian bahan peledak Indonesia.(fj)