EmitenNews.com - Perusahaan bergerak sektor penyewaan kendaraan dan penyedia layanan jaringan, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) mengkonfirmasi rumor yang beredar terkait kerja sama dengan perusahaan pembiayaan asal Korea Selatan (Korsel).


Dalam keterangan resminya, Selasa (5/10/2021) perseroan membenarkan saat ini tengah jajaki Kerja sama dengan Sunindo Kookmin Best Finance yang merupakan perusahan pembiayaan asal negeri K-Pop itu, jelas Rex Alexander Joseph Syauta Corporate Secretary TRJA.


Transkon Jaya (TRJA) Go-Public di pertengahan tahun 2020, PT Transkon Jaya, selalu berusaha untuk menunjukkan kinerja terbaik dan terus meningkatkan reputasi perusahaan di mana hasil dari kinerja perusahaan tentu akan berpengaruh pada meningkatnya kepercayaan publik yang meliputi investor, calon investor hingga kreditur.


"Benar, pada pengujung 2021 ini, TRJA berhasil menarik minat salah satu perusahaan pembiayaan (leasing) asal Korea yaitu PT Sunindo Kookmin Best Finance untuk memberikan penawaran fasilitas pembiayaan kepada Perseroan," tegas Syauta.


Adapun skema kerja sama melalui penawaran fasilitas pembiayaan dari PT Sunindo Kookmin Best Finance tersebut merupakan salah satu bukti bahwa PT Transkon Jaya berhasil memberikan nilai perusahaan yang baik. Selain itu, bersamaan dengan jalinan kerja sama tersebut juga akan menambah jumlah unit kendaraan yang dimiliki PT Transkon Jaya. Di mana, dengan pertambahan unitk kendaraan tentu akan makin membuka kesempatan Transkon Jaya memperluas jangkauan bisnis.


TRJA yang bergerak dibidang penyewaan kendaraan memiliki harapan agar unit kendaraan perusahaan selalu menjadi solusi bagi setiap lingkungan kerja yang memerlukan, sehingga dapat dipastikan bahwa dengan kerja sama yang akan dilakukan antara Perseroan dengan PT Sunindo Kookmin Best Finance yang nantinya akan menambah jumlah unit kendaraan dapat memperluas ruang lingkup kerja sama PT Transkon Jaya Tbk dengan banyak perusahaan lainnya.


Fakta material tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan, tutup Syauta.