Gandeng Synland, VKTR Bangun Pabrik Konversi Kendaraan Konvensional ke Listrik
EmitenNews.com - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), menandatangani kerja sama dengan Suzhou Synland Technology Co., Ltd. (Synland), membangun pabrik konversi kendaraan konvensional menggunakan motor bakar (internal combustion engine - ICE) menjadi kendaraan listrik.
"Kerja sama ini merupakan salah satu upaya kami mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia sekaligus menjadi bukti kesungguhan mendukung program pemerintah mencapai target Net Zero Emission tahun 2060," kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (26/7).
Suzhou Synland Technology Co., Ltd. (Synland) dari China adalah perusahaan original equipment manufacturer (OEM) tier 0.5, pemasok perusahaan solusi platform listrik dan merupakan bagian dari perusahaan baterai terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).
Gilarsi mengatakan sistem yang dibangun adalah dari menentukan parts, komponen, power train, controller, wire harness, motor traksi, dan baterai. Komponen tersebut dirancang khusus untuk pasar Indonesia terutama pada konversi seluruh kendaraan ICE menjadi kendaraan listrik (EV).
Pada tahap awal, VKTR dan Synland berfokus mengonversi kendaraan komersial seperti bus dan truk. Berdasarkan data, jumlah kendaraan komersial yang ada saat ini terdapat di jalanan sekitar 1,5 juta unit truk dan 200 ribu unit bus.
"Melalui skema B-to-B, konversi kendaraan ICE ke EV jauh lebih ekonomis, harganya bisa sampai 50 persen-60 persen dari harga EV baru di kelas yang sama".
Gilarsi menambahkan, Pemerintah Indonesia telah mendorong konversi dari ICE ke EV ini melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2022 Tentang Konversi Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Hal ini menjadi landasan bagi industri untuk mengubah armadanya menjadi EV dengan biaya yang lebih terjangkau.
"Teknologi retrofit atau koversi ini memungkinkan kita untuk memperbanyak kendaraan yang ramah lingkungan dengan biaya yang jauh lebih murah," kata Gilarsi.
Related News
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan