EmitenNews.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai sektor sawit yang menjadi industri unggulan masih berpotensi untuk menyumbang penyerapan tenaga kerja tinggi, terutama di sisi hilir. Sekjen Gapki Eddy Martono mengatakan penyerapan tenaga kerja di sektor ini masih terbagi luas hingga hilir, meski industri dibayangi risiko krisis maupun inflasi.


"Di samping itu di sektor hulu sawit belum bisa dilakukan full mekanisasi, sehingga masih banyak membutuhkan tenaga kerja," katanya.


Eddy Martono memperkirakan penyerapan tenaga kerja di berbagai sentra sawit bisa mencapai 5 juta orang. Hal itu mencakup pekerja hingga tenaga angkutan pendukung, dari potensi luas perkebunan mencapai 16,3 juta hektare.


Potensi penambahan tenaga kerja di sektor hilir sangat besar karena penyerapan pekerja di sektor hulu tidak terlalu tinggi selama tidak ada pengembangan kebun.


Namun, tenaga kerja di sektor hulu masih mempunyai peran yang krusial dalam keberlangsungan industri sawit, karena apabila ada hambatan di hulu, maka seluruh proses di perkebunan akan terkendala.


"Untuk ke depan, tenaga kerja yang meningkat hanya di sektor hilir sebab di hulu ada moratorium praktis tidak ada perluasan kebun," katanya. ***