EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) kembali menggelar Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022. Ajang pameran perumahan terbesar Indonesia berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan mulai 19-27 November 2022. Pameran itu, untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) KPR BTN ke-46 pada 10 Desember 2022, dan memperingati Hari Pahlawan ke-77.


Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pameran IPEX sudah 24 kali digelar salah satu wujud komitmen Bank BTN memaksimalkan potensi untuk mendukung penyediaan perumahan layak kepada masyarakat. ”Kami menyadari untuk menyelesaikan soal perumahan di Indonesia butuh kerja sama dari berbagai pihak baik dari asosiasi pengembang, perbankan, dan regulator. Salah satunya menggelar event Indonesia Property Expo (IPEX),” tutur Haru pada Pembukaan IPEX 2022 di Jakarta, Sabtu (19/11).


IPEX 2022 kali ini diikuti 42 pengembang terdiri dari 32 pengembang proyek perumahan non-subsidi, 10 pengembang perumahan subsidi, dan 5 produk pendukung. Pada ajang itu, ada sekitar 325 proyek perumahan yang dipamerkan. ”Ada beberapa proyek perumahan berlokasi di luar kota seperti Bandung, Surabaya, dan lokasi-lokasi strategis terkoneksi dengan moda transportasi (TOD),” ucapnya.


Bank BTN optimistis IPEX 2022 kali ini, potensi izin prinsip KPR bakal diraih sekitar Rp1,5 triliun, dengan rincian KPR non-subsidi Rp900 miliar, KPR subsidi Rp300 miliar, dan pembiayaan rumah syariah Rp300 miliar. ”Bagi masyarakat mengambil KPR dalam ajang IPEX 2022, Bank BTN memberikan bunga sangat menarik yakni mulai 2,47 persen pada tahun pertama. Selain itu, ada penawaran gratis untuk biaya provisi, administrasi, dan appraisal,” bebernya.


Pada 2045, Indonesia beraspirasi untuk mencapai target zero backlog kepenghunian perumahan alias home inhabited 100 persen, dan backlog kepemilikan rumah mencapai 91 persen (home ownership). Itu merupakan tugas cukup menantang namun dengan dukungan pemerintah melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Kementerian ATR/BPN, Bank BTN siap menjadi poros penggerak Program Perumahan Nasional di Indonesia dengan 4 langkah strategis.


Pertama, mendorong optimalisasi sumber likuiditas program perumahan yang lebih sustain. Kedua, memastikan ketersediaan supply perumahan dengan mendorong shifting menuju vertical housing diperkotaan. Kemudian, ketiga mengembangkan program pembiayaan affordable bagi seluruh kelompok demand. Dan keempat, meningkatkan kolaborasi efektif pada pengembangan ekosistem perumahan di Indonesia.


Bank BTN, tegas Haru, sangat mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan serta Kementerian ATR/BPN yang sangat mendukung perseroan untuk berperan sebagai lokomotif penyaluran perumahan di Indonesia. Untuk itu, Bank BTN akan terus melakukan transformasi dengan menjalankan berbagai inisiatif strategis yang dapat meningkatkan kontribusi Bank BTN dalam memfasilitasi kebutuhan hunian masyarakat Indonesia.


“Bank BTN akan memastikan amanah yang diberikan pemerintah akan dilaksanakan dengan penuh kesungguhan hingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” jelasnya.


Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, kolaborasi aktif di antara stakeholder atau pengembang dan perbankan, penting untuk terus terjalin dengan baik demi mereduksi angka backlog rumah yang telah mencapai 12,7 juta.


Angka ini akan terus bertambah, seiring kebutuhan rumah per tahun yang mencapai satu juta unit. Sementara pembangunan rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 200.000-300.000 unit per tahun. ”Saya mengapresiasi pameran IPEX ini, yang tahun 2022 sudah dilakukan tiga kali. Nah, dalam pameran kali ini, para pengembang menyediakan perumahan. BTN menyediakan pembiayaannya,” tegas Iwan. (*)