Gelar RUPST, KPEI Setujui Alokasi Cadangan Rp87 Miliar

Manajemen dan pemegang saham KPEI ketika menggelar RUPST.
EmitenNews.com — PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 23 Juni 2025, dengan membawa sederet capaian kinerja solid sepanjang tahun 2024. Rapat dihadiri oleh seluruh pemegang saham KPEI, termasuk PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, serta sejumlah bank papan atas nasional.
Dipimpin oleh Komisaris Utama Hoesen, rapat turut dihadiri oleh Direktur Utama KPEI Iding Pardi, bersama Direktur Antonius Herman Azwar dan Umi Kulsum.
Iding memaparkan bahwa Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di Bursa pada 2024 mencapai Rp12,87 triliun, tumbuh 19,72% dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian ini turut mendorong nilai penyelesaian transaksi KPEI menjadi Rp4,24 triliun dengan tingkat efisiensi transaksi 57,30%.
Sementara itu, KPEI juga mencatat nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek sebesar Rp54,11 miliar, dan Triparty Repo mencapai Rp531,32 miliar.
Di sisi manajemen risiko, nilai total agunan yang dikelola mencapai Rp33,13 triliun, naik signifikan dari tahun sebelumnya, dan Dana Jaminan meningkat menjadi Rp8,52 triliun.
Dari sisi kinerja keuangan, KPEI mencatat pendapatan Rp697,12 miliar, naik 18,52% dari tahun sebelumnya. Laba bersih pun melonjak 40,75% menjadi Rp149,17 miliar, mendongkrak ekuitas perusahaan ke Rp2,51 triliun.
Untuk produk valuta asing Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), KPEI mencatat nilai outstanding sebesar US$22 juta dengan transaksi tahunan mencapai US$382 juta. Efisiensi netting sebesar 15,7% berhasil dicapai dengan delapan anggota kliring PUVA aktif.
Di tahun 2024, KPEI juga mempertahankan empat sertifikasi ISO, termasuk ISO 9001, ISO 27001, ISO 22301, dan ISO 37001. Tak hanya itu, KPEI juga berhasil mendapat pengakuan sebagai Qualifying Central Counterparty (QCCP) dari Bank Indonesia.
RUPST Setujui Alokasi Cadangan dan Audit 2025
Rapat menyetujui laporan tahunan dan pengawasan komisaris, serta mengalokasikan laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp7,46 miliar untuk Cadangan Jaminan dan Rp80 miliar untuk Cadangan Wajib. KPEI juga telah menunjuk kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025.
Related News

BI Optimalkan Operasi Moneter Pro-Market Pascapenurunan BI Rate

OJK Tepis Rencana Buka Kode Broker

Jaga Daya Saing, BEI akan Perpanjang Jam Perdagangan Saham

Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,5 Persen, BI Jaga Prakiraan Inflasi

Jumlah BPR Berkurang 161, OJK Catat Total Aset Capai Rp203 Triliun

BEI Kaji Penyesuaian Jam Perdagangan, Bakal Geser atau Tambah Waktu?