Genggam Mayoritas Saham SGRO, Grup Posco Korsel tetap Tender Wajib
Ilustrasi PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Dok. Sampoerna Agro.
EmitenNews.com - Grup Posco dari Korea Selatan (Korsel) tetap akan melakukan tender wajib usai mengambilalih mayoritas saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO). Aksi korporasi pengambilalihan saham itu, merupakan transaksi yang harus disertai dengan penawaran tender wajib sesuai POJK 9/2018.
Demikian keterangan Direktur SGRO Eris Ariaman dalam keterbukaan informasi, seperti dikutip Minggu (23/11/2025).
Seperti diketahui, Rabu (19/11/2025), anak usaha Posco International Corporation, yakni AGPA Pte. Ltd., mengambilalih seluruh saham milik Twinwood Family Holding Limited. Saham sebanyak 1,19 miliar helai itu, berarti 65,72% dari total saham beredar.
Twinwood Family Holding Limited, yang dikendalikan Putera Sampoerna, sebelumnya merupakan pemegang saham mayoritas SGRO dengan kepemilikan 65,72%. Masyarakat menggenggam sebanyak 34% saham SGRO.
"Transaksi pengambilalihan merupakan transaksi yang harus disertai dengan penawaran tender wajib sesuai POJK 9/2018," ujar Direktur SGRO Eris Ariaman.
Pengambilalihan tersebut direalisasikan melalui pasar negosiasi dengan nilai mencapai Rp9,44 triliun. Pada sesi itu, sebanyak 1,19 miliar saham SGRO berpindah kepemilikan di harga Rp7.903 per saham.
Data yang ada menunjukkan, dua perusahaan sekuritas tercatat menjadi perantara dalam transaksi besar ini. CGS-CIMB Sekuritas Indonesia mengoordinasikan perpindahan sekitar 953,5 juta saham, sedangkan Maybank Sekuritas Indonesia memfasilitasi sekitar 241,6 juta saham. Pembeli menggunakan Mandiri Sekuritas sebagai broker.
Dengan rampungnya penjualan SGRO kepada AGPA, seluruh jejak kepemilikan Grup Sampoerna di pasar modal Indonesia kini resmi berakhir. Inilah babak penting perjalanan salah satu konglomerasi terbesar Indonesia dalam tiga dekade terakhir.
Kepada pers, Direktur Grup Sampoerna, Bambang Sulistyo, menjelaskan penjualan tersebut merupakan langkah strategis untuk memfokuskan sumber daya pada lini bisnis lain. Dalam penilaiannya Posco International sebagai pihak yang tepat untuk membawa SGRO memasuki fase pertumbuhan baru.
“Kami sangat bersyukur karena telah menemukan rumah baru bagi SGRO. Kami yakin, pemilik baru akan menjadi rumah yang baik bagi para pegawai dan membawa SGRO pada prospek pertumbuhan bisnis yang lebih baik ke depan,” ujar Bambang Sulistyo dalam keterangan pers, Kamis (20/11/2025).
Minat investor terhadap industri kelapa sawit Indonesia tetap tinggi, tetapi Posco International dipandang paling mampu melanjutkan trend positif SGRO.
Satu hal, Bambang Sulistyo menegaskan bahwa Grup Sampoerna tetap berkontribusi bagi ekonomi nasional melalui sejumlah lini bisnis strategis. Di antaranya, seperti Bank Sahabat Sampoerna, Sampoerna Kayoe, Sampoerna Land, dan Putera Sampoerna Foundation.
Posco International bagian dari Posco Group, konglomerasi asal Korea Selatan yang bergerak di sektor perdagangan, energi, baja, dan agribisnis. Di Indonesia, perusahaan ini memiliki rekam jejak panjang. Mulai dari proyek Krakatau Posco di Cilegon hingga kerja sama energi dengan Pertamina Hulu Energi.
Asal tahu saja. Melalui industri kelapa sawit, Posco International telah beroperasi sejak 2011 melalui PT Bio Inti Agrindo di Papua Selatan. Saat ini perusahaan mengoperasikan tiga pabrik pengolahan minyak sawit dengan kapasitas total 210.000 ton per tahun.
Satu hal lagi, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memastikan bahwa perubahan pengendalian setelah penjualan 65,721 persen saham kepada AGPA Pte. Ltd., anak perusahaan Posco International Corporation, tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan. ***
Related News
Direktur Lion Metal Works (LION) Mundur!
Tiga Petinggi CYBR Lepas Rp1M, Saham Drop!
Laba Jaya Real Property (JRPT) Terkerek 15% di Kuartal III-2025
Emiten Grup Bakrie (BUMI) Umumkan Pengurus Baru, Dua Nama Lengser!
Dirut MDIY Belanja Saham di Pasar Nego Rp58M, Buat Apa?
Emiten Grup Lippo (GMTD) Bantah Izin Tanah Bermasalah





