EmitenNews.com - Manajemen Golden Eagle Energy (SMMT) bergolak. Kehadiran pengendali baru, direspons dengan dingin. Tanpa komando, sejumlah komisaris, dan direksi cabut secara berjemaah.


Komisaris, dan direksi Golden Eagle yang pilih undur diri antara lain Rizki Indrakusuma Komisaris Utama, Erwin Sudjono Komisaris Independen, Roza Permana Putra Direktur Utama, dan Iwan Direktur perseroan. Pengurus inti perseroan itu, hengkang serentak pada 18 Oktober 2023. 


Surat pengunduran diri sejumlah pentolan perseroan itu telah mendarat, dan menghiasi meja manajemen Golden Eagle pada 18 Oktober 2023. ”Bersama ini, kami sampaikan pada 18 Oktober 2023, perseroan menerima surat pengunduran diri dari dewan komisaris, dan direksi perseroan,” tegas Susanti Nilam, Corporate Secretary Golden Eagle Energy. 


Selanjutnya, untuk memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang direksi, dan komisaris emiten atau perusahaan publik (POJK 33/2014), dan anggaran dasar, perseroan akan menghelat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota direksi, dan dewan komisaris.


Berdasar skenario, RUPS Luar Biasa tersebut akan digelar pada Rabu, 15 November 2023 pukul 14.00 WIB. Peserta berhak terlibat dalam rapat akbar itu, harus tercatat sebagai pemegang perseroan pada Senin, 23 Oktober 2023. 


Sekadar informasi, Geo Energy Investama (GEO) menjelma sebagai pengendali baru Golden Eagle Energy. Itu menyusul proses penyelesaian (settlement) transaksi pembelian 1,84 miliar saham telah dilakukan pada 20 Oktober 2023. Pencaplokan 58,65 per saham Golden Eagle itu, terjadi pada harga Rp1.305,5 per lembar. 


Dengan skema harga itu, Geo Energy dipaksa merogoh kocek sejmlah Rp2,41 triliun. Eksekusi saham sebanyak itu, dibeli dari PT Mutiara Timur Pratama (MTP). Nah, dengan penuntasan transaksi itu, GEO resmi, dan sah menjadi pemegang saham pengendali baru perseroan. (*)