EmitenNews.com - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) menyiapkan dana lebih dari Rp 200 miliar untuk memperkuat fondasi digital. Perseroan menargetkan digitalisasi tersebut bisa meluncur ( rolling out ) pada 2022.


"Kami siapkan Rp 200 miliar di 2021 untuk penguatan fondasi digital dan 2022 akan lebih besar lagi," kata Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad kepada Investor Daily , baru-baru ini.


Menurut Fachmy, digitalisasi di BTPN Syariah hanyalah persoalan waktu. Sebab, sejak tahun lalu, perseroan sudah fokus membangun fondasi digital dan tahun ini diharapkan digitalisasi dapat diluncurkan.


Sebagai emiten perbankan yang banyak menyasar wilayah tier 3 dan 4, perseroan meyakini digitalisasi perlu dilakukan secara bertahap. Pasalnya, mitra di wilayah-wilayah tersebut masih cenderung tradisional, sehingga digitalisasi membutuhkan waktu.


Karena itu, menurut Fachmy, paradigma digital yang berkembang di wilayah tier 1 dan 2 tidak bisa disamaratakan. Sebab infrastruktur digital di wilayah tier 1 dan 2 relatif lebih memadai dan masyarakatnya digital savvy .


Kendati begitu, semua proses menuju digitalisasi yang dilakukan BTPN Syariah sudah siap dan tinggal menunggu waktu. Bukan hanya bagi wilayah tier 1 dan 2, tetapi juga tier 3 dan 4. Hal ini diperkuat dengan literasi digital yang terus menerus dilakukan BTPN Syariah.


"Saya berharap, ke depan kondisinya semakin baik dan digitalisasi juga semakin berjalan masif. Yang penting dari digitalisasi ini adalah adaptasi digital dilakukan dengan cara yang tepat," urai Fachmy.


Ke depan, ekspansi emiten berkode BTPS ini akan difokuskan di wilayah-wilayah Sumatra dan Sulawesi, termasuk Sumba. Menurut Fachmy, hal itu karena imbas pandemi di wilayah-wilayah tersebut relatif lebih kecil dibandingkan di Jawa. Seiring dengan itu, maka potensi pertumbuhan pun akan lebih besar.


Selama pandemi, BTPS telah melakukan restrukturisasi pembiayaan mitra mencapai Rp 8,6 triliun total secara nasional. Namun, hingga Desember 2021 restrukturisasi tersebut tinggal menyisakan Rp 1,6 triliun. Hal ini tidak terlepas dari strategi terukur yang dijalankan oleh perseroan.


Mengenai aksi korporasi tahun ini, perseroan menargetkan modal ventura BTPS sudah mengantongi persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Aksi korporasi modal ventura sudah di- approve d . Karena kita ingin, lewat modal ventura ini, kita punya kerja sama lebih dari partnership biasa. Kita ingin memberikan penyertaan modal di sentra-sentra mitra kami," pungkasnya.


Sementara itu, Business Coach Region Bali-Kupang BTPN Syariah Doni Aditya Darmawan menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan pembiayaan sekitar Rp 65 miliar dari sebelumnya Rp 60 miliar untuk meningkatkan jumlah mitra di Bali.


Tahun ini, sambung Doni, perseroan menargetkan mitra di Bali naik hingga 23 ribu dari posisi sebelumnya 21 ribu mitra. Target tersebut ditopang oleh pariwisata Bali yang sudah mulai pulih, sehingga para pelaku UMKM diproyeksikan bakal melonjak.


"Kami optimistis peningkatan mitra ini bisa mencapai 70%. Karena di Bali, masih ada sekitar 1.000 UMKM potensial yang akan kita sasar," ujar Doni.