EmitenNews.com - PT Green Power Group Tbk. (LABA) berencana melaksanakan aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada paruh pertama tahun 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan jangka pendek Perseroan.

Direktur Utama LABA, William Ong, mengungkapkan bahwa nilai emisi rights issue diperkirakan mencapai Rp100-150 miliar.

“Masih dalam tahap diskusi, tetapi kami sudah menjalin kerja sama dengan pihak sekuritas. Untuk jumlah saham yang akan diterbitkan masih kami bahas,” ujar William dalam paparan publik daring, Selasa (24/12/2024).

Selain rights issue, LABA juga berencana memperluas lingkup bisnis yang ada dan menambah kegiatan usaha baru. Perseroan bahkan berencana mendirikan tiga anak perusahaan tambahan sebagai bagian dari rencana ekspansi.

“Kami juga sedang menjajaki lahan baru untuk pengembangan, tetapi belum dapat kami ungkap lebih lanjut,” tambahnya.

Belum lama ini, LABA menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Presidente Da Região Administrativa Especial De Oecusse Ambeno (RAEOA), sebuah institusi pemerintah di Timor Leste. Kolaborasi ini melibatkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya photovoltaic (PV) berkapasitas 5 megawatt (MW) serta sistem penyimpanan energi baterai (BESS).

Proyek tersebut akan mencakup kepemilikan, perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan fasilitas pembangkit listrik. Untuk merealisasikan proyek ini, LABA akan mendirikan perusahaan patungan dengan mitra lokal guna mengoperasikan pembangkit listrik PV 5 MW tersebut pada tahap awal.

LABA dan RAEOA juga telah menyepakati harga jual energi yang dihasilkan per kilowatt-hour (kWh). Melalui kerja sama ini, LABA menegaskan komitmennya dalam mengembangkan energi terbarukan sebagai pilar utama pertumbuhan bisnis di masa depan.