Grup Sinarmas (BSDE) Catat Laba Anjlok 45 Persen di Semester I-2025

Ilustrasi: Kawasan terpadu milik BSDE.
EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), emiten properti milik Grup Sinarmas, mencatat penurunan laba signifikan pada semester I-2025. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp1,28 triliun, anjlok 45,06% dibanding Rp2,33 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laporan keuangan yang diterbitkan Rabu (30/7) disebutkan turunnya laba tersebut terjadi seiring turunnya pendapatan usaha dan kenaikan beban operasional. Pendapatan usaha BSDE hingga 30 Juni 2025 turun 12,91% secara tahunan (YoY) menjadi Rp6,39 triliun dari sebelumnya Rp7,34 triliun.
Beban pokok penjualan turut menurun 6,05% menjadi Rp2,33 triliun dari Rp2,48 triliun. Namun, penurunan ini tidak cukup mengimbangi penurunan pendapatan, sehingga laba kotor ikut terkoreksi 16,66% menjadi Rp4,05 triliun dari Rp4,86 triliun.
Di sisi lain, beban usaha melonjak 17,28% menjadi Rp2,24 triliun dibanding Rp1,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, laba usaha BSDE tergerus 38,43% menjadi Rp1,81 triliun dari sebelumnya Rp2,94 triliun.
Laba sebelum pajak turun lebih dalam, yakni 48,87% menjadi Rp1,36 triliun dari Rp2,66 triliun. Dampaknya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pun terkikis hampir setengahnya.
Meskipun kinerja laba tertekan, BSDE berhasil memangkas total liabilitas menjadi Rp25,90 triliun per 30 Juni 2025, turun 9,76% dari Rp28,70 triliun pada akhir Desember 2024. Sementara itu, total aset meningkat tipis 0,82% menjadi Rp76,64 triliun dari Rp76,02 triliun pada akhir tahun lalu.
Sebagai informasi, harga saham BSDE hingga penutupan sesi II Rabu (30/7) terkoreksi tipis 1,19 persen di Rp830 per lembar saham.
Related News

Manuver! Astra (ASII) Gulung Saham HEAL Rp2,69 Triliun

Kinerja Cemerlang: Laba CBUT Melesat Lebih dari 89% di Semester I-2025

Kurangi Kepemilikan, Sang Komut Jual 50 Juta Lembar Saham HEAL

Summarecon (SMRA) Rayakan Usia Emas dengan Gelaran Golden Expo 2025

KOKA Ungkap Calon Pengendali Baru Asal Tiongkok

Dua Komisaris GPSO Buang Saham Rp11,3M, Kenapa?