EmitenNews.com - PT GTS Internasional Tbk menegaskan arah strategi pertumbuhan dengan memperkuat integrasi rantai pasok energi, seiring dengan ekspansi bisnis di segmen midstream dan downstream. Perseroan akan menggelar transformasi bertajuk “Rising the New GTSI, Driving Energy as One”.
President Director GTS Ari Askhara menyampaikan bahwa transformasi itu diarahkan untuk memperluas peran perusahaan dalam sistem pasokan energi nasional, khususnya dalam menghubungkan sumber gas yang selama ini belum termonetisasi. “GTS melihat potensi besar pada stranded gas yang belum termanfaatkan secara optimal. Melalui penguatan peran di midstream, kami mengambil peran strategis untuk menghubungkan sumber energi dari wilayah dan kepulauan ke pusat-pusat permintaan,” ujar Ari dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/12).
Pada segmen midstream, GTS memfokuskan pengembangan pada optimalisasi armada LNG, peningkatan efisiensi operasional, serta layanan logistik yang memungkinkan distribusi gas dari wilayah terpencil dan kepulauan. Peran ini dinilai krusial dalam menjawab tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus memperkuat keandalan pasokan energi nasional.
Sementara itu, di segmen downstream, GTSI membuka peluang pengembangan hilirisasi dan layanan LNG terpadu untuk sektor pembangkit listrik, industri, serta wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa, guna memperluas akses terhadap energi yang lebih bersih, efisien, dan andal.
Sejalan dengan strategi pertumbuhan tersebut, GTS memproyeksikan belanja modal (capex) hingga US$200 juta yang akan dialokasikan secara bertahap untuk mendukung
penguatan armada, pengembangan infrastruktur LNG, serta peluang ekspansi bisnis yang terukur. Selain itu, perusahaan juga menjajaki diversifikasi bisnis melalui
pengembangan mini LNG plant sebagai solusi fleksibel untuk monetisasi stranded gas dan pemenuhan kebutuhan energi di wilayah dengan permintaan skala menengah dan
kecil.
Ari menambahkan bahwa pengembangan bisnis LNG GTSI juga sejalan dengan kontribusi perusahaan terhadap agenda net zero emission, dengan gas alam diposisikan sebagai energi transisi yang memiliki intensitas emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
“Peran GTSI dalam memastikan distribusi LNG yang tepat sasaran tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap transisi
energi dan pencapaian target net zero emission secara bertahap,” kata Ari.
Ke depan, GTSI akan tetap mengedepankan disiplin investasi, seleksi proyek yang terukur, serta penguatan tata kelola dan keselamatan operasional sebagai fondasi
pertumbuhan jangka panjang dan penciptaan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. (*)
Related News
IPO, Obligasi dan Sukuk hingga Rights Issue Serap Dana Rp255,62 T
Aksi Comeback Zulkifli Zaini ke Bank Mandiri
Saham SUPA Jadi IPO Terakhir di BEI Tahun Ini?
Obligasi dan Sukuk di BEI Nyaris Tembus Rp210 Triliun
Lego 316 Juta Saham IMPC, Harimas Dulang Rp945 Miliar
AVIA Setop Operasional Entitas Usaha, Telisik Penyebabnya





