EmitenNews.com - Saham emiten tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali menguat pada hari ini dan melanjutkan rally untuk hari ketiga. Hal ini membuat para investor yang memegang saham ini hingga cum date dividen meraih keuntungan lebih besar.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PTBA menguat 50 poin atau 1,83% ke level Rp2.780 pada penutupan sesi, Rabu (5/7/2023).

 

Diperdagangkan pada rentang Rp2.740-Rp2.810, volume PTBA mencapai 34,81 juta dengan nilai transaksi Rp96,8 miliar. Saham PTBA telah rally dalam 3 hari berturut-turut dengan total kenaikan 3,73%, dibandingkan harga penutupan pekan lalu Rp2.680.

 

Sebelumnya, saham ini sempat mengalami tekanan setelah cum date dividen jumbo Rp1.094 atau setara dengan 29% dividen yield. Harga saham pada hari ini ditambah dengan dividen setara dengan Rp3.874 atau melampaui puncak harga PTBA jelang cum date dividen, yakni Rp3.850.

 

Hal ini mencerminkan bahwa investor saham yang menggenggam saham ini melampaui cum date dividen dan terus memegang pada hari ini lebih untung dibandingkan yang menjual sebelum cum date dividen.

 

Sementara itu, dalam sebulan harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) naik 3,92% secara point-to-point. Pada awal pekan ini, harga sempat naik 15,62% dalam sehari.

 

Mengutip Bloomberg News, kenaikan harga batu bara dipicu tingginya permintaan, utamanya dari China. Dalam lima bulan pertama 2023, China mengimpor 182 juta ton batu bara. Angka ini hampir 90% dari total impor sepanjang 2022.

 

Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh persiapan China menghadapi musim panas yang lebih terik dari perkiraan. Cuaca panas akan meningkatkan penggunaan listrik untuk pendingin ruangan, dan peningkatan ini jangan sampai menimbulkan pemadaman alias blackout.



Terkait target harga saham PTBA, Samuel Sekuritas dalam riset terbaru merekomendasikan hold dengan target harga Rp 3.500. Dengan melihat harga saat ini, peluang penguatan saham PTBA kian layak untuk dicermati.