EmitenNews.com - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSSOTEK) Jakarta Pluit merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2022. Gelaran itu, mengusung tema Semangat Harpelnas 2022 ”Mendorong Pekerja Indonesia Tumbuh dan Kuat.” Unsur pimpinan, dan karyawan menyapa sekaligus mengedukasi peserta yang hadir di kantor cabang. 


Salah satunya adalah mengedukasi tentang manfaat Jaminan Hari Tua (JHT). Turut hadir menyapa peserta Deputi Direktur (Depdir) BPJAMSOSTEK Wilayah DKI Jakarta Eko Nugriyanto dan Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJAMSOSTEK Jakarta Pluit Husaini. Menurut Husaini, peserta yang hadir di kantor cabang masih mendominasi mereka yang mencairkan saldo JHT. 


Pencairan JHT berarti mengakhiri pula kepesertaan BPJAMSOSTEK dan terputus manfaat perlindungan di dalamnya. Sedangkan paling banyak yang mengambil JHT adalah para peserta yang berusia produktif. Yaitu, karena mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau mengundurkan diri dari perusahaan tempat bekerja.


”Tapi kami selalu dorong agar pengambil JHT dari kalangan produktif ini kembali mendaftar sebagai peserta BPJAMSOTEK kategori mandiri atau bukan penerima upah (BPU). Tujuannya agar aktivitas mereka tetap terlindungi minimal dengan dua program yaitu Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),” cetus Husaini.


Namun Husaini mengingatkan kepada para peserta BPU untuk mengambil pula program JHT. Karena JHT ini adalah program paling favorit peserta program Jamsostek dari asal. ”Kenapa favorit, karena cuannya (keuntungannya) besar,” kata Husaini. 


Husaini mengatakan, JHT adalah program yang bersifat tabungan atau investasi bagi peserta. Sepanjang sejarah, hasil pengembangan JHT selalu mengalahkan bunga deposito perbankan. ”Kami sering menemui peserta yang terkaget-kaget saat mengambil JHT di usia pensiun ternyata nilainya sangat besar di luar perkiraannya. Itu karena hasil pengembangan JHT tadi. Untuk itu kita selalu mengingatkan kepada peserta jika memiliki JHT itu adalah cuan, cuan, dan cuan,” tegas Husaini. (*)