Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
Ilustrasi warga Bali. Dok. Kementerian Pariwisata.
EmitenNews.com - Berdasarkan hasil survei keyakinan konsumen, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mengungkapkan sinyal penghasilan warga di Pulau Dewata tumbuh positif dalam enam bulan mendatang. Indeks ekspektasi penghasilan enam bulan mendatang tumbuh 2,8 persen menjadi sebesar 149.
Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja mengemukakan hal tersebut, di Denpasar, Bali, Selasa (19/11/2024).
Ekspektasi penghasilan konsumen yang tetap terjaga enam bulan ke depan itu berpotensi mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga. Juga, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas agar inflasi terjaga sesuai sasaran rentang 2,5 persen plus minus satu persen.
Selain itu, menjaga daya beli petani dengan mendorong terciptanya ekosistem pangan terintegrasi yang melibatkan perusahaan milik daerah sebagai pembeli untuk menjaga stabilitas harga, dengan margin harga di tingkat petani dan konsumen yang lebih berimbang.
Sinyal positif terkait penghasilan masyarakat enam bulan mendatang itu sejalan dengan survei ekspektasi penjualan eceran.
Erwin menjelaskan peningkatan indeks penjualan riil (IPR) di Bali secara tahunan menunjukkan optimisme penjualan ritel yang semakin membaik sehingga mampu mendorong kontribusi lapangan usaha Perdagangan.
Dalam perkiraan BI, enam bulan mendatang atau pada Maret 2025, penjualan eceran di Bali meningkat berdasarkan survei responden yang menunjukkan indeks ekspektasi penjualan (IEP) Maret 2025 tercatat sebesar 190 atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 184.
Sebagai gambaran, kinerja penjualan eceran di Pulau Dewata pada Oktober 2024 mencapai indeks 118,1 atau berada di level optimis di atas 100.
“IPR Bali tetap dalam tren peningkatan selama 33 bulan terakhir,” kata Erwin.Soeriadimadja.
Survei penjualan eceran merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya. Tujuannya, untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.
BI mencatat, meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan sub kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, barang budaya dan rekreasi, serta peralatan informasi dan komunikasi. ***
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya
OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan di Jambi Capai Rp53,62 Triliun