EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini Kamis (12/10) mencermati pergerakan dan pola transaksi Saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dan PT Natura City Developments Tbk (CITY). Pasalnya kedua emiten ini terjadi peningkatan harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Informasi terakhir mengenai FIRE adalah informasi tanggal 10 Oktober 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (”Bursa”) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek, tulis Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono dalam pengumuman bursa Rabu (12/10).
Sedangkan Informasi terakhir mengenai CITY adalah informasi tanggal 9 Oktober 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (”Bursa”) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Hingga penutupan perdagangan sesi I Kamis (12/10) siang ini, Saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) stagnan di harga Rp132 per saham, setelah bergerak dari batas bawah di level 123 hingga batas atas di level 136 per saham.
Sementara saham PT Natura City Developments Tbk (CITY) pada Jeda Siang ini, Kamis (12/10) melemah -13,33% atau Turun -12 point ke harga Rp78 per saham.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham FIRE dan CITY, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Related News

Positif! Laba BOBA Paruh Pertama 2025 Surplus 15,33 Persen

Layman Holdings Obral 80 Juta Saham LAPD Bawah Pasar, Intip Tujuannya

Tumbuh Minimalis, ARNA Medio 2025 Raup Laba Rp204,16 Miliar

Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Eksekusi Transaksi Rp40 M, Ini Lengkapnya

Semester I-2025, Laba WIKA Beton (WTON) Anjlok 75,74 PersenĀ

Laba Meroket 110 Persen, PPRO Paruh Pertama 2025 Defisit Rp2 Triliun