IHK Februari 2025 Catat Deflasi 0,48 Persen

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,48% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami deflasi 0,09% (yoy)
EmitenNews.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025 mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IHK Februari 2025 tercatat deflasi sebesar 0,48% (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami deflasi 0,09% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,76% (yoy).
Deflasi terjadi akibat penurunan harga pada kelompok administered prices yang terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, serta kelompok volatile food disumbang oleh komoditas daging ayam ras, bawang merah, dan aneka cabai.
Bank Indonesia akan tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan mempererat sinergi pengendalian inflasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025," demikian disampaikan Direktur Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengomentari data inflasi dari BPS.
Inflasi kelompok inti pada Februari 2025 tercatat sebesar 0,25% (mtm), lebih rendah dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,30% (mtm). Perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.
Realisasi inflasi inti pada Februari 2025 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, kopi bubuk, dan mobil. Secara tahunan, inflasi inti Februari 2025 tercatat sebesar 2,48% (yoy), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,36% (yoy).
Kelompok volatile food pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,93% (mtm), menurun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,95% (mtm). Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas daging ayam ras, aneka cabai, dan bawang merah, sejalan dengan penurunan biaya input produksi pakan ternak dan peningkatan produksi komoditas hortikultura.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,56% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,07% (yoy). Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.
Kelompok administered prices pada Februari 2025 tercatat deflasi sebesar 2,65% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 7,38% (mtm). Deflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik seiring dengan berlanjutnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% kepada pelanggan rumah tangga dengan daya terpasang listrik sampai dengan daya 2.200 VA.
Secara tahunan, deflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 9,02% (yoy), lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 6,41% (yoy).(*)
Related News

PMI Manufaktur Indonesia Februari 2025 Tertinggi dalam 11 Bulan

Harga Emas Antam 'Tancap Gas' Rp25.000 per Gram

Gudang Garam Kurangi Modal Dasar Anak Usahanya, SKA jadi Rp300M

MIND ID Dapat Bos Baru, Adik Menhan yang Juga Eks Dirut Freeport

Bangun Ekosistem Media Luar Ruang, Pixel Group-KCIC Jalin Kerja Sama

Bappenas: Danantara Harus Jadi Motor Pendorong Investasi Strategis