EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 0,34 persen ke level 7.166. Secara teknikal, indeks mampu bertahan di atas MA200 namun, histogram MACD cenderung bergerak sideways. So, untuk sementara jalani konsolidasi.

Pendeknya, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 23 Mei 2025, indek akan mengorbit level support 7.100, dan resistance di posisi 7.200. Saat ini, pasar menanti rilis data M2 Money Supply pada April 2025 sebagai acuan untuk mengukur likuiditas uang beredar.

Eskalasi ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat perang dagang, kenaikan utang, dan defisit anggaran belanja melebar, disinyalir membuat investor global melakukan diversifikasi portfolio dari aset berdenominasi dolar AS (USD), termasuk investasi ke pasar negara berkembang seperti Indonesia. 

Kondisi itu, dapat dilihat dari indikasi akumulasi aksi beli investor asing akhir-akhir ini, sehingga membuat penguatan Indeks terjaga. Pasar AS mengantisipasi rilis data New Home Sales April 2025 ditaksir turun ke -4,7 persen MoM dari Maret 2025 naik 7,4 persen MoM.

Kondisi itu, mengindikasikan permintaan sektor perumahan baru mengalami pelemahan. Pasar kawasan Eropa mengantisipasi rilis data retail sales edisi April 2025 Inggris diperkirakan tumbuh 4,5 persen YoY dari Maret 2025 di posisi 2,6 persen YoY, mengindikasikan konsumsi domestik cenderung meningkat.

Berdasar data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Indika Energy (INDY), Unilever Indonesia (UNVR), Bumi Resources Minerals (BRMS), Industri Jamu Sido Muncul (SIDO), dan HM Sampoerna (HMSP). (*)