EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan kenaikan dalam perdagangan hari ini. Pada Senin kemarin, IHSG kembali mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high) 8.570.

"IHSG kemarin ditutup naik 1,85 persen. Kenaikan disertai dengan net buy (beli bersih) saham oleh investor asing sebesar Rp3,04 triliun," kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam analisisnya, dilansir dari KBRN RRI, Selasa (25/11/2025).

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BRMS, BREN, BMRI, PTRO, dan FILM. " Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan," ucap Fanny.

Level support IHSG diperkirakan akan bergerak di rentang 8.450-8.500. Sedangkan level resistansi IHSG akan bergerak di rentang 8.600-8.650.

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sejumlah isu global, termasuk pergerakan indeks saham global. Bursa saham utama di Wall Street, Amerika Serikat kompak melejit hari Senin kemarin.

Indeks S&P 500 naik 1,55 persen, Nasdaq Composite melesat 2,69 persen, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,44 persen. "Penguatan dipimpin kenaikan saham Alphabet atas optimisme pasar terhadap rally kecerdasan buatan (AI). Penguatan tersebut terjadi menjelang libur Thanksgiving hari Kamis lusa," ujar Fanny.

Saham Alphabet melonjak 6 persen setelah investor melihat raksasa teknologi tersebut kembali di posisi kuat dalam kompetisi AI. Sementara itu, pekan lalu Google meluncurkan model AI terbaru, Gemini 3, delapan bulan setelah merilis Gemini 2.5.

Bursa saham di Asia Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Senin kemarin. Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed mempengaruhi sentimen para investor.

"Presiden The Fed New York, John Williams, menyiratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini. Williams menyebutkan, melemahnya pasar tenaga kerja menjadi ancaman ekonomi yang lebih besar dibandingkan inflasi yang tinggi," ujar Fanny.

Sehingga the Fed dinilai dapat menurunkan suku bunga acuannya. Saat ini, target suku bunga berada pada kisaran 3,75 persen-4 persen.

"Tahun ini hanya tersisa satu rapat lagi pada 9-10 Desember mendatang, bagi the Fed untuk menentukan suku bunga kebijakan," ucap Fanny lagi. Pada Senin kemarin, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,19 persen, dan Kosdaq melemah 0,87 persen.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,29 persen, Hang Seng Hong Kong meningkat 1,97 persen. CSI 300 Tiongkok turun 0,12 persen dan Taiex Taiwan naik 0,26 persen.(*)