EmitenNews - Bersamaan dengan breaklow critical level 6250 pada perdagangan Selasa (23/3), analis memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya dengan menguji support area 6180-6200 pada perdagangan hari ini (Rabu, 24/3/2021).


Secara teknikal, pelemahan Selasa (24/3) memvalidasi death cross (bearish reversal signal) pada stochastic RSI dan MACD. "Dari data ekonomi, pergerakan US Bond Yields yang berpotensi mempengaruhi nilai tukar rupiah masih menjadi fokus pelaku pasar," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Dari dalam negeri, pelaku pasar mencerna proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik dari sebesar -1% hingga -0.1% yoy di Q1-2020, menjadi +7% yoy di Q2-2020 (23/3). Demikian pula realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp76.59 triliun hingga 17 Maret 2021, atau 10.9% dari total anggaran PEN untuk tahun 2021.


Riset teknikal Binaartha, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance maksimum berada pada 6167.72 hingga 6307.84. Berdasarkan indikator, MACD membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI berada di area netral.


"Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Untuk perdagangan Rabu ini Phintraco merekomendasikan investor mencermati saham ASII, BBRI, BMRI, TOWR, SIDO, INDF dan SCMA. Sedangkan Binaartha memasukkan saham-saham berikut di daftar rekomendasinya:


AKRA, Daily (3320) (RoE: 8.47%; PER: 14.92x; EPS: 221.80; PBV: 1.27x; Beta: 1.76): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 3290 – 3320, dengan target harga secara bertahap di level 3370, 3540, 3720 dan 3890. Support: 3270 & 3190.


ASII, Daily (5575) (RoE: 8.27%; PER: 13.91x; EPS: 399.11; PBV: 1.15x; Beta: 0.81): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish counterattack candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi” pada area level 5500 – 5600, dengan target harga secara bertahap di level 5700, 5800, 6600, 6650 dan 7775. Support: 5400 & 5000.


DOID, Daily (450) (RoE: -1.73%; PER: -52.65x; EPS: -8.55; PBV: 0.91x; Beta: 3.31): Terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area level 450 – 456, dengan target harga di level 420. Resistance: 470.


GGRM, Daily (36775) (RoE: 12.98%; PER: 9.28x; EPS: 3962.96; PBV: 1.22x; Beta: 0.93): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 36200 - 36800, dengan target harga secara bertahap di level 37200, 39075, 40550, 45600 dan 46000. Support: 36075 & 35125.


UNTR, Daily (21450) (RoE: 9.51%; PER: 13.08x; EPS: 1622.49; PBV: 1.25x; Beta: 0.82): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 21300 – 21500, dengan target harga secara bertahap di 22050, 22650, 25175, 27725, 30250 dan 34500. Support: 21300 & 20100.


WEGE, Daily (220) (RoE: 6.98%; PER: 13.90x; EPS: 15.97; PBV: 0.97x; Beta: 2.23): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 214 – 220, dengan target harga secara bertahap di level 230, 250, 314 dan 378. Support: 200.(*)