EmitenNews.com -  IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat (26/11/21) sebesar  - 2,03% ( -137,79 poin) menuju level 6.561,73 dengan nilai transaksi perdagangan 16,47 Triliun dan investor asing membukukan nett sell sebesar 193,63 Miliar.  

 

Harga minyak lebih tinggi pada pagi hari jam perdagangan Asia. Harga minyak mentah Brent naik 4% menjadi US$75,68 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 4,65% menjadi US$71,32 per barel. 

 

Pada hari Jumat, minyak mengalami hari terburuknya di tahun 2021 di tengah ketakutan baru terhadap Covid-19. Di tempat lain, harga emas spot diperdagangkan pada US$1.791,31 per ons troi, setelah turun dari atas US$1.800 akhir pekan lalu. Sentimen negatif berasal dari kekhawatiran terhadap varian baru virus korona B.1.1.529 yang ditemukan di Afrika Selatan. Varian baru ini meningkatkan kekhawatiran atas potensi kenaikan kasus baru Covid-19 secara global. 

 

Menurut Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, varian baru ini dikhawatirkan lebih mudah menular dan vaksin yang ada sekarang mungkin tak efektif melawan. Menurut Safarina G Malik, peneliti senior Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman-BRIN di Indonesia belum ditemukan virus korona baru ini (varian B.1.1.529). 

 

“IHSG berpotensi bergerak mix pada level area 6.510 - 6.580 dengan pertimbangan Indikator Moving Average pada posisi bearish jangka pendek dan Indikator Stochastic menunjukkan posisi daya beli menurun dan volume Jual menguat Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak melemah,” kata Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas, Senin (29/11/2021).

 

BMHS Buy on Weakness Price: 855 TP1: 930 (+8.77%) TP2: 1010 (+18.12%) SL:

 

IRRA Buy on Weakness Price: 1715 TP1: 1865 (+8.74%) TP2: 2030 (+18.36%) SL:

 

BEKS Buy on Weakness Price: 65 TP1: 70 (+7.69%) TP2: 77 (+18.46%) SL: