IHSG Cenderung Menguat, Investor Dapat Mencermati Emiten Berikut ini
EmitenNews.com - Terjadi pelemahan pada IHSG setalah ditutup di level 6868,40 (+0,76%) walaupun sempat di perdagangkan di zona hijau pada awal sesi namun terjadi aksi taking profit yang membuat IHSG menutup gap up pada perdagangang Rabu (2/3/2022).
Hal ini di pengaruhi oleh tensi geopolitik yang belum mereda di mana pertemuan antara pihak Rusia-Ukraina yang belum menuai hasil damai serta masih akan diadakan perundingan lagi antara kedua belah pihak. Beberapa sektor yang mengalami pelemahan diantaranya adalah sektor transportasi (-2,28%), sektor teknologi (-1,54%) dan sektor keuangan (1,42%). Investor asing terlihat membukukan net buy sebesar Rp 504,09 milliard dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: TLKM, MDKA, ADMR.
Secara teknikal IHSG membentuk long black body serta ditutup sedikit di bawah area MA 5 dan indicator Stochastic berhimpitan cendrung mengarah kebawah. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu: WIFI, BGTG, BOLA, MEDC, MPMX, JPFA, BUMI, BJBR, tulis Lukman Analis Reliance Sekuritas, Jumat (4/3/2022).
Kemudian dari tiga index utama bursa AS di ditutup kompak di zona merah dengan penurunan terbesar terjadi di index Nasdaq -1,56%, Volatilitas terjadi bursa AS hal ini imbas dari kekhawatiran para investor terkait tensi geopolitik serta kekhawatiran kenaikan suku bunga namun bursa AS sempat di zona terkait pernyataan Jerome Powell yang mendukung kenaikan suku bunga seperempat poin namun di tengah kenaikan harga komoditas yang di khawatirkan akan terjadi stagflasi di AS.
Dari bursa kawasan Asia sudah ditransaksikan di zona merah saat laporan ini di tulis, index Nikkei 225 melemah 1.35% dan index Kospi melemah 0.85%, yang mempengaruhi pelemahan bursa di di Asia adanya data ekonomi Jepang consumer confidence index yang mengalami trend penurunan serta hal ini terendah selama 9 bulan terakhir serta inflasi di Korea Selatan yang mengalami kenaikan 3.7% di bulan februari secara YoY.
Sementara itu dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diprediksikan akan bergerak bervariasi namun cenderung menguat walaupun pergerakan bursa regional diperdagangkan di zona merah dengan kenaikan harga komoditas dapat menjadi peluang untuk beberapa emiten di sectornya seperti batubara Newcastle yang sempat menyentuh level tertingginya di harga USD 400 serta nickel pada pagi ini menyentuh level USD 26.400, hal ini dapat menjadi pendorong IHSG serta inflow asing juga diperkirakan akan masih cukup kuat serta rilisnya laporan keuangan emiten di Q4/2021 yang memuaskan akan ikut mendorong pergerakan IHSG dan secara teknikal IHSG sudah menutup gapnya. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6840 – 6910.
Related News
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier