IHSG Diperkirakan Bearish, Phillip Sekuritas Sodorkan Saham APIC, BUDI, INDF dan ULTJ
EmitenNews.com—Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di awal pekan terakhir tahun 2022 ini akan berada pada pola Bearish (Moderate) dengan support di level 6.700 dan posisi resistance di level 6.880.
Indeks saham di Asia pagi ini Senin (26/12) di buka menguat setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu berakhir naik namun tidak menghentikan S&P 500 dan NASDAQ untuk mencatatkan penurunan selama tiga minggu beruntun. Sepanjang minggu lalu, S&P 500 turun tipis 0.2%, NASDAQ anjlok 2.0% dan DJIA naik 0.9%.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik menjadi 3.75% dari 3.69%.
Investor mencerna rilis sejumlah data ekonomi AS yang memperlihatkan inflasi terus melambat meskipun masih cukup tinggi sementara belanja konsumen bulan lalu melemah lebih parah dari ekspektasi namun Pendapatan tumbuh sedikit lebih tinggi dari estimasi.
Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index, indikator yang di gunakan bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi, naik 0.1% M/M (+5.5% Y/Y) bulan lalu, terendah sejak Juli dan di bawah 0.4% M/M (+6.1% Y/Y) di bulan Oktober.
Inflasi Inti (Core PCE Price Index) naik 0.2% M/M (+4.7% Y/Y) menyusul kenaikan 0.3% M/M (+5.0% Y/Y) pada bulan sebelumnya, sesuai dengan estimasi.
Pendapatan Pribadi (Personal Income) bertambah 0.4% M/M di bulan November setelah meningkat 0.7% M/M di bulan Oktober dan berada di atas ekspektasi pasar yang sebesar 0.3%. Pada saat yang sama, Belanja Pribadi (Personal Spending) naik tipis 0.1% M/M setelah lompat 0.9% M/M di bulan Oktober dan di bawah ekspektasi pasar, 0.2%.
Indeks Sentimen Konsumen atau Consumer Sentiment Index (CSI) AS yang di rilis oleh University of Michigan di revisi ke atas menjadi 59.7 untuk bulan Desember dari perhitungan awal 59.1.
Ekspektasi Inflasi untuk satu tahun ke depan di revisi ke bawah menjadi 4.4%, terendah sejak Juni 2021, di banding dengan estimasi awal 4.6% dan turun dari 4.9% pada bulan sebelumnya. Ekspektasi inflasi untuk 5 tahun ke depan juga di revisi ke bawah menjadi 2.9% dari 3.0%.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha