IHSG Ditutup Melesat 1,37 Persen, 9 Sektor Ini Pendorongnya

Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (20/6). IHSG naik sebesar 1,37% atau 92,40 poin ke level 6.819,32 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume transaksi di bursa mencapai 24,5 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,52 triliun. Sebanyak 354 saham mengalami kenaikan, 216 saham mengalami penurunan, dan 211 saham tetap stabil.
Sembilan indeks sektoral mendukung kenaikan IHSG hari ini. Sektor transportasi dan logistik melonjak 1,55%, sektor infrastruktur naik 1,51%, sektor keuangan menguat 1,43%, sektor energi meningkat 1,36%.
Kemudian sektor perindustrian naik 1,27%, sektor teknologi menguat 1,15%, sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,83%, sektor kesehatan naik 0,57%, dan sektor barang baku meningkat 0,24%.
Hanya dua sektor yang mengalami penurunan saat IHSG menguat hari ini. Sektor properti dan real estat turun 0,18%, sementara sektor barang konsumsi primer melemah 0,09%.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya UNTR sebesar Rp650 menjadi Rp22.050 per lembar dan BYAN sebesar Rp400 menjadi Rp17.800 per lembar serta BBCA sebesar Rp375 menjadi Rp9.425 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya PAMG sebanyak 69.781 kali senilai Rp68 miliar kemudian BBRI sebanyak 37.883 kali senilai Rp1,63 triliun dan PTPS sebanyak 17.992 kali senilai Rp51,6 miliar.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) 8,06%.
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 4,68%.
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 4,20%.
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) -1,92%.
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) -1,88%.
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -1,24%.
Related News

Menkop: Kopdes Merah Putih Ciptakan 1-2 Juta Lapangan Kerja

IHSG Ditutup Melesat 1,43 Persen, Saham Tambang Pemicunya

Tony Blair Sokong Komdigi Percepat Layanan Pemerintah Berbasis Digital

Ekspor Produk Kulit 2024 Naik 8 Persen, Capai USD4,6 Miliar

QRIS dan GPN Khawatirkan AS, BI Tegaskan Prinsip Kesetaraan

Hormati Proses Hukum, Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Tes Forensik